KALAMANTHANA, Palangka Raya – Pemprov Kalteng memberikan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan Bumi Tambun Bungai yang menerima penghargaan saat upacara bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), saat upacara bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), di Halaman Kantor Gubernur, Senin (18/2/2019).
“Saya atas nama gubernur, berterima kasih kepada perusahaan-perusahaan yang mendapatkan penghargaan. Kita harap perusahaan-perusahaan yang mendapatkan penghargaan bisa menjadi motivasi bagi seluruh perusahaan di Kalteng agar bersama-sama menjaga keselamatan kerja dan kesehatan di tempat kerja masing-masing serta jangan ada penyimpangan perilaku seksual di tempat kerja,”kata Wakil Gubernur Kalteng Habib Said Ismail.
Menurutnya memang sudah selayaknya perusahaan harus mengutamakan keselamatan kerja, tidak hanya mengejar produktivitas saja. Selain itu juga agar seluruh perusahaan dapat melindungi para pekerja dengan BPJS Ketenagakerjaan.
PT SKS Listrik Kalimantan (PT SLK), yang merupakan salah satu dari 54 perusahaan di Kalimantan Tengah yang menerima penghargaan kategori zero accident work (nihil kecelakaan kerja). Sebab, PT SLK pada pembangunan IPP PLTU Kalteng-1 berkapasitas 2×100 megawatt di Tumbang Kajuei, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, yang mencapai 5 juta jam kerja tanpa kecelakaan kerja.
Manajemen PT SLK Boyke Nugroho menilai penerapaan sistem K3 di perusahaan sesuai dengan UU nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, yang mewajibkan setiap pengusaha untuk melindungi tenaga kerja.
Pasalnya sistem manajemen K3 ini sangat penting, bukan saja untuk mengendalikan risiko kecelakaan kerja, tapi juga memaksimalkan efisiensi dan efektivitas kerja untuk mendukung peningkatan daya saing perusahaan.
“Melalui penerapan sistem K3 secara konsisten dan berkesinambungan, risiko-risiko yang tidak diinginkan dan menimbulkan kerugian diharapkan akan dapat dicegah. Dengan diberinya penghargaan ini, menjadi motivasi bagi kami untuk lebih meningkatkan pencegahan kecelakaan kerja di perusahaan,”ujarnya.
Proyek IPP PLTU Kalteng-1 merupakan salah satu dari 3 proyek IPP PLTU milik DSSA. Selain IPP PLTU Kalteng-1, DSSA memiliki dua proyek IPP PLTU lain, yaitu IPP PLTU Sumsel-5 berkapasitas 2×150 megawatt yang telah beroperasi secara komersial sejak Desember 2016.
Kemudian IPP PLTU Kendari-3 berkapasitas 2×50 megawatt di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara yang saat ini juga dalam tahap penyelesaian pembangunan. DSSA juga memiliki empat captive power plant yang terletak di Serang, Tangerang dan Karawang.
PT SKS Listrik Kalimantan adalah perusahaan pembangkit listrik swasta berkapasitas 2×100 megawatt yang merupakan anak perusahaan tidak langsung dari PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), salah satu perusahaan Grup Sinarmas yang fokus pada bisnis energi dan infrastruktur.
Pembangkit listrik yang dibangun dengan nilai investasi sekitar US$ 340 juta ini masih dalam tahap penyelesaian pembangunan. IPP PLTU ini diharapkan akan dapat membantu memperkuat sistem kelistrikan di Kalimantan Tengah dan sekitarnya. (tva)
Discussion about this post