KALAMANTHANA, Palangka Raya – Salah satu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Roemah Rempah, mendapat peluang untuk lebih eksis memperkenalkan hasil home industry miliknya. Pasalnya Roemah Rempah digandeng Trans Mart Banjarmasin Kalimantan Selatan guna melakukan kerja sama.
“Kita sudah deal kontrak, hanya tinggal tunggu barcode saja. Mereka minta 100 untuk tiap item produk perawatan. Biasanya saya jual Rp18 ribu tetapi karena kena pajak, jadi saya jual Rp 20 ribu perbungkus,” kata Shanty, pengelola Roemah Rempah di Palangka Raya, Jumat (1/3/2019).
Shanty mengaku, selama ini untuk memasarkan produk miliknya, langsung ke outlet-outlet yang ada di Kota Palangka Raya. Hingga kini sudah sebanyak 40 outlet seperti Sendys Swalayan maupun KPD. Padahal sebenarnya bisa saja dirinya lebih banyak lagi memasok ke swalayan-swalayan. Tetapi karena masih terbatasnya karyawan, sehingga hanya dibatasi 40 outlet saja.
Shanty yang merupakan Guru IPA di MTsN 2 Palangka Raya ini, merintis usahanya sejak 2017, yang saat itu hanya dibantu oleh sang suami yang merupakan ASN Dinas Kehutanan Kalteng. Ternyata memasuki pertengahan tahun, usahanya berkembang cukup pesat sehingga harus memperkerjakan tiga karyawan untuk membantunya.
Namun untuk menjaga kualitas hasil produknya, dalam sehari sengaja hanya mengolah sebanyak 5 kilogram. Selasih, rendaman kaki dan bedak dingin merupakan produk yang paling disukai konsumen. Sedangkan bahan baku yang sulit dicari yakni akar wangi, kayu bidara dan kayu sepang, sehingga harus mengimpor dari Banjarmasin, bahkan terkadang Pulau Jawa.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kalteng Lies Fahimah saat melihat langsung ke kediaman Shanty, Jalan Badak nomor 84, mengaku sangat bangga, pelaku usaha ini bisa ekspansi ke luar Kalteng. Dengan begitu, semakin banyak UMKM di Kalteng yang mampu melebarkan sayap usaha.
Apalagi di tengah perkembangan teknologi digital yang semakin pesat terutama dalam sektor ekonomi di Indonesia, sehingga memberikan potensi besar bagi pasar e-commerce dan daya saing akan semakin meningkat.
Terlebih, pemerintah selalu berkolaborasi dengan para pihak di bidang ekonomi
digital dalam mensejahterakan pelaku UMKM lokal, agar memperkuat UMKM
spesifik lokal mampu bersaing di pasarnya masing-masing, sehingga
mampu mempromosikan dan membuka pasar semakin lebar. (tva)
Discussion about this post