KALAMANTHANA, Palangka Raya – Sebanyak 6 orangutan, terdiri 3 jantan, Rosidin (20 tahun), Tristan (16 tahun) dan Borneo (1 tahun). Kemudian 3 betina, yaitu Buntok, induk Borneo (12 tahun), Paijah (15 tahun) dan Danida (13 tahun), akan dilepasliarkan di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TN-BBBR) Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, Selasa (12/3/2019).
Untuk menuju titik-titik pelepasliaran di kawasan yang telah ditentukan di hutan TN-BBBR, ke-6 orangutan tersebut, akan menempuh perjalanan selama sekitar 10-12 jam jalur darat dan sungai.
CEO Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) Jamartin Sihite mengatakan, dalam pelepasliaran yang ke-15 kalinya ini, sejak pertama kali dilaksanakan Agustus 2016. Pelepasliaran ini juga menjadi yang ke-28 kali diselenggarakan oleh program reintroduksi Orangutan Yayasan BOS di Kalimantan Tengah sejak 2012. Dengan begitu, menambah jumlah orangutan yang dilepasliarkan Yayasan BOS di TN-BBBR kawasan Kabupaten Katingan menjadi 120 individu.
Kepala Balai TN-BBBR Wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat, Agung Nugroho, menjelaskan, ke-6 orangutan yang dilepasliarkan kali ini berasal dari Pulau Badak Besar, sebuah pulau berhutan alami di Gugusan Pulau Salat, Kabupaten Pulang Pisau. Oleh Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS), dimanfaatkan sebagai pulau pra pelepasliaran.
Gugusan Pulau Salat adalah bagian dari lahan konservasi seluas 2.089 hektare hasil kemitraan antara Yayasan BOS dan PT Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Tbk.
Yayasan BOS menggunakan pulau pra pelepasliaran sebagai tahap akhir proses rehabilitasi orangutan, merupakan tempat pendadaran semi-alami bagi orangutan untuk mempraktikkan kemampuan menyintas di alam liar setelah tahap rehabilitasi di sekolah hutan.
“Kami di Balai TN-BBBR bersama tim dari Yayasan BOS bertanggung jawab menjamin keselamatan dan kesejahteraan para orangutan ini. Kami berharap mereka bisa membentuk generasi baru populasi orangutan liar yang mandiri dan lestari.”ujarnya.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, Adib Gunawan,
memberi apresiasi kepada Yayasan BOS yang membantu pihaknya, merehabilitasi orangutan korban deforestasi secara teratur melepasliarkan orangutan ke habitat alaminya, yang dengan baik dikelola di Balai TN-BBBR. Sejak 2016, kerjasama ini telah berhasil memulangkan ratusan orangutan ke habitatnya.
“Hari ini, sebagai hasil kerja bersama yang luar biasa, jumlah totalnya mencapai 120. Saya berharap upaya ini bisa direplikasi atau bahkan dikembangkan oleh para pemangku kepentingan lain, demi pelestarian lingkungan kita di provinsi Kalimantan Tengah yang kita cintai ini,”imbuhnya. (tva)
Discussion about this post