KALAMANTHANA, Banjarmasin – Muslim, pemuda pemilik akun Facebook Muslim Saja yang dituding menghina KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Guru Sekumpul, masih diamankan di Mapolresta Banjarmasin meski sudah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
Aparat kepolisian masih mengamankan pemuda berusia 20 tahun itu karena situasi belum dianggap aman jika dia dipulangkan. Selain itu, polisi juga masih harus melakukan pemeriksaan kejiwaan. Jika semuanya beres dan kondisi sudah dinyatakan aman di tempat tinggalnya, Muslim akan diizinkan pulang.
Aparat kepolisian menilai kondisi belum memungkinkan Muslim untuk bisa pulang. Pengamanannya di Mapolresta Banjarmasin semata-mata untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tak diinginkan.
Muslim sendiri, Kamis (14/3/2019), membuat pernyataan permintaan maaf atas perbuatan yang sudah dia lakukan. Permintaan maaf itu dia sampaikan di kantor kepolisian, di hadapan aparat dan sejumlah wartawan.
Pengucapan pemintaan maaf ini langsung dihadiri Kanit Babhinkamtibmas Polsekta Banjarmasin Utara, Iptu Tasmin, pewakilan dari tokoh agama Alalak Tengah, Abdul Aziz dan tokoh masyarakat Alalak Tengah, Sugiannoor serta Babhin Alalak Tengah, Aipda Joko Susilo.
Muslim dengan didampingi kedua orang tuanya, Anang Sahrani dan Ilmiah, mengucapkan permintaan maaf kepada keluarga Guru Sekumpul atas apa yang sudah dia perbuatan tersebut.
“Kepada para pengikut Guru Sekumpul di mana pun berada, saya yang telah menghina Guru Sekumpul dengan menggunakan media sosial melalui akun Facebook, oleh sebab itulah saya meminta maaf, terutama di wilayah Kalimantan Selatan, dan berjanji tidak mengulanginya lagi,” kata Muslim.
Muslim dijemput aparat Direktorat Kriminal Khusus Polda Kalsel pada Selasa (12/3) malam. Dia diamankan di Masjid Sentosa, Kecamatan Banjarmasin Barat, Banjarmasin.
Sebelumnya, kegaduhan sempat terjadi di media sosial Facebook ketika pemilik akun Facebook “Muslim Saja” yang merupakan warga Alalak Utara, Banjarmasin Utara, itu diduga telah menghina Guru Sekumpul. Meskipun kini setelah ditelusuri postingan bernada hinaan tersebut sudah tidak ada lagi, namun rupanya pihak kepolisian telah mengantongi alat bukti.
Menurut keterangan satpam Masjid Sentoso, Khairul, penangkapan itu sendiri di lakukan polisi selesai salat Isya.
“Ia mengaku sedang beristirahat karena menempuh perjalanan dari Kota Palangka Raya, Kalteng. dan dia habis Magrib sudah berada di masjid. Namun saat ditanya mana KTP dan tempat tinggal keluarga, tidak ada. Yang bersangkutan sendiri sempat ikut salat Isya berjamaah,” kata Khairul di Banjarmasin, Rabu (13/3/2019).
Dalam proses pengamanan pun tidak ada penolakan dari pelaku, secara sadar terang Khairul, remaja itu ikut polisi untuk digiring masuk kedalam mobil. (ik)
Discussion about this post