KALAMANTHANA, Jakarta – Biasanya, jika seorang kepala daerah ditangkap KPK, bawahannya selalu menyatakan kaget. Tapi, tidak demikian halnya dengan Wakil Bupati Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Petrus Tuange. Dia malah tak kaget sama sekali Bupati Sri Wahyumi Maria Manalip dicokok KPK.
“Tidak kaget. Saya sudah tahu tinggal faktor waktu saja. Sebelum OTT, sudah ada 42 pegawai yang diperiksa, termasuk saya. (Pemeriksaan) tahun lalu di bulan September,” katanya, Rabu (1/5/2019).
Petrus menyebutkan dirinya sudah melihat ada gejala-gejala yang membahayakan dari kepemimpinan Sri Wahyumi. Karena itu, dia membatasi diri. Dia bahkan menyebutkan setelah dilantik, dirinya dengan bupati cantik itu hanya seiring sejalan selama sembilan saja.
“Setelah sembilan bulan, saya membatasi diri untuk masuk karena saya melihat gejala membahayakan,” katanya.
Petrus mengakui bahwa selama dua tahun dirinya tidak dilibatkan dalam penyelenggaraan pemerintahan. “Terus terang tidak dilibatkan. Kurang lebih dua tahun tidak dilibatkan dalam penyelenggaraan pemerintahan,” imbuhnya.
“Saya melihat bahwa pemerintahan menabrak aturan, saya tidak mau terlibat di dalamnya. Sehingga dengan kondisi yang ada saya tidak diberikan kesempatan untuk bersama-sama dalam penyelenggaraan pemerintahan,” tambahnya.
Ketika ditanya apakah dirinya pernah dimintai pertimbangan terkait proyek revitalisasi pasar di Talaud, ia menegaskan bahwa dirinya tidak pernah dilibatkan. “Tidak tahu-menahu. Proyek ini saya tidak tahu. Tidak pernah dimintai pertimbangan,” tambahnya.
Sebelumnya, KPK telah menetapkan Bupati Kepulauan Talaud, Sri Wahyumi Maria Manalip, Bernhard dan Benhur sebagai tersangka dugaan suap proyek revitalisasi pasar di Talaud. Sri dan Benhur diduga sebagai penerima suap, sementara Bernhard sebagai tersangka pemberi.
Sri diduga menerima suap dalam bentuk barang dan uang senilai total Rp513 juta, yang merupakan bagian dari fee 10 persen yang dimintanya. Barang mewah itu terdiri atas: tas tangan Chanel senilai Rp97.360.000; tas Balenciaga senilai Rp32.995.000; jam tangan Rolex senilai Rp224.500.000; anting berlian Adelle Rp32.075.000; cincin berlian Adelle Rp76.925.000; dan uang tunai Rp 50 juta. (ik)
Discussion about this post