Siapakah DP, Pria yang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Rutan Palangka Raya?

KALAMANTHANA, Palangka Raya – DP, pria muda berusia 24 tahun, membuat heboh Rumah Tahanan Klas II A Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Dia ditemukan tewas gantung diri. Siapakah DP?

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Palangka Raya, AKP Harman Subarkah, hanya membuka sedikit informasi soal DP. Dia menyebut DP adalah pria yang terjerat kasus narkoba.

Pengadilan Negeri Palangka Raya sudah menjatuhkan vonis 4 tahun 6 bulan terhadap pria berusia 24 tahun ini karena melanggar pasal 112 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Kasusnya saat itu ditangani oleh Direktorat Narkoba Polda Kalteng.

Informasi yang didapat menyebutkan DP adalah warga Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekan Raya, Palangka Raya. Dia tepatnya beralamat di Jalan G Obos XVI.

Baca Juga: Rutan Palanga Geger, Pria Muda Ditemukan Tewas Gantung Diri

DP sendiri membuat heboh Rutan Klas II A Palangka Raya. Dia ditemukan meninggal dunia setelah menggantung diri di teralis kamar mandi ri rutan tersebut.

Peristiwa heboh itu terjadi pada Rabu (15/5) sekitar pukul 18.00 WIB. Ditemukannya DP (24), narapidana yang gantung diri itu, membuat geger warga binaan dan petugas yang sebagian di antaranya baru saja menyelesaikan buka puasa.

Harman Subarkah pun langsung mendatangi lokasi kejadian begitu mendapatkan informasi tersebut. Dia ikut bergabung di kamar Blok B2 Rutan Kelas II A yang berjarak sekitar 5 kilometer dari pusat Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah itu.

“Petugas lapas menghubungi kami, menginformasikan bahwa ada penghuni rutan yang meninggal dengan cara gantung diri. Kami pun bersama Unit Inafis, piket Reskrim, dan SPKT langsung mendatangi tempat kejadian perkara dan melakukan olah TKP,” katanya.

Bersamaan dengan olah TKP, jasad DP langsung dibawa ke rumah sakit. Aparat meminta rumah sakit melakukan visum untuk memastikan penyebab kematian warga binaan berusia 24 tahun itu.

“Untuk sementara, kami masih mendalami motif apa di balik peristiwa bunuh diri ini. Apakah karena stress atau ada penyebab lain,” tambah Herman Subarkah. (ik)