KALAMANTHANA, Kuala Kapuas – Dinas Kesehatan bersama Rumah Sakit Umum Daerah dr H Soemarno Sostroatmodjo Kuala Kapuas, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Selasa (28/5/2019), merilis informasi terbaru terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan massal di Desa Narahan, Kecamatan Pulau Petak.
Direktur RSUD Kapuas, dr Agus Waluyo, mengatakan memasuki hari kelima tepatnya jam 09.00 WIB, jumlah pasien korban keracunan yang dirujuk di RSUD Kapuas akibat keracunan makanan di Desa Narahan sebanyak 291 orang.
Sementara jumlah pasien yang masih dirawat di RSUD Kapuas sebanyak 11 orang, terdiri dari empat orang anak-anak dan tujuh pasien dewasa. “Dari tujuh pasien dewasa itu masih ada satu orang pasien yang masih dalam perawatan di ruang ICU. Tapi kondisinya sekarang sudah mulai membaik, mudah-mudahan hari ini sudah bisa dirawat di ruang perawatan biasa,” terang dr Agus.
Sementara itu Sekretaris Dinas Kesehatan Kapuas, Raison, mengatakan, setelah adanya kejadian keracunan tersebut tim Dinkes Kapuas bergerak cepat untuk melakukan pengambilan sampel makanan yang diperkirakan menjadi sumber penularan di antaranya seperti nasi, telur, masakan sambal merah, kurma dan kue roti gepeng.
Dari hasil pemeriksaan sampel tersebut yang dipercayakan Dinkes Kapuas kepada BPKL Banjarbaru dan Balai POM Palangkaraya bahwa semua menu makanan yang dihidangkan pada acara buka puasa bersama itu positif mengandung bakteri Salmonela.
“Tapi selain Salmonela, juga positif ada Staphyloccos dimakanan telur merah. Jadi, itu salah satunya juga penyebab pasien menderita keracunan dengan gejala-gejala yang khas,” ungkapnya.
“Jadi, kita pastikan penyebabnya Salmolena, tetapi proses timbulnya Salmonela itu baik proses pembuatan, penyimpanan mungkin tidak higenis,” kata Raison sembari menyebutkan bahwa pihaknya sebenarnya sudah memberikan sosialisasi atau penyuluhan kepada mayarakat tentang kesehatan keamanan pangan. (is)
Discussion about this post