KALAMANTHANA, Muara Teweh – Meninggalnya Diki Reza Pratama alias Imam (14), meninggalkan duka mendalam bagi orang tuanya. Padahal, saat pergi, Imam pamit hendak pergi mengaji.
Ayah korban, Slamet, mengatakan Imam, anaknya pamit pergi mengaji. Korban pamitan kepada sang ibu, Serwati. Saat berpamitan, tak ada pernyataan siswa kelas 8 SMPN 10 Muara Teweh itu menyebut hendak bermain-main.
“Dia tidak memberitahukan jika seusai mengaji akan langsung ke Sungai Barito di wilayah Pangku Raya,” ujar Selamet.
Itu sebabnya, keluarga kaget sekaligus berduka mendalam, ketika datang kabar Imam tenggelam di Sungai Barito, Selasa (16/7/2019).
Informasi yang dihimpun KALAMANTHANA, korban, warga RT 30 Wonorejo pergi berenang ke Sungai Barito bersama lima orang temannya. Mereka berangkat, usai Imam menunaikan salat Ashar.
Entah bagaimana persisnya, namun sekitar pukul 15.00 WIB, warga Dusun Pangkoh heboh, karena kabar ada warga tenggelam di daerahnya. Pencarian dilakukan oleh warga dengan bantuan tujuh kelotok. “Mayat korban tersangkut di duri rotan munau. Alat ini yang dipakai untuk membantu pencarian,” kata Teno, salah satu saksi kegiatan pencarian mayat.
Setelah pencarian intensif, mayat Imam ditemukan sekitar pukul 16.15 WIB. Jenazah dibawa ke rumah duka RT 30, Dusun Wonorejo. “Dia baru naik ke kelas 8. Selama ini dia tidak pernah ke sungai karena tidak bisa berenang,” kata Slamet, ayahnya. (mel)
Discussion about this post