KALAMANTHANA, Muara Teweh – Setelah bertahun-tahun terkatung-katung, bahkan telah menelan dana ratusan miliar rupiah, kini tak ada alasan lagi bandara di Trinsing tidak operasional tahun 2020. Pemerintah pusat sudah mengucurkan Rp99 miliar untuk finalisasi pekerjaan.
Bandara yang diberi nama Muhammad Sidik berada di Desa Trinsing, Kecamatan Teweh Baru, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Pembangunan bandara sejak masa Achmad Yuliansyah menjabat bupati dan dilanjutkan saat masa pemerintahan Nadalsyah.
“Sekitar September 2018, saya bersama 30 bupati rapat dengan Presiden di Istana. Saya langsung usulkan tentang bandara ini, karena sudah beberapa tahun mulai dari tahun pertama sampai habis masa jabatan saya belum beroperasi. Beliau langsung merespon, sehingga turun dana tahun ini,” kata Bupati Barut Nadalsyah di Muara Teweh, Jumat (26/7/2019) siang.
Menurut Nadalsyah, dana yang dikucurkan pusat berakhir dan harus terserap sampai dengan Desember 2019.
“Berarti bandara ini harus selesai pada 2019. Dan pada tahun 2020 sudah fungsional, bisa dipakai untuk penerbangan. Tahap awal fungsional dengan memindahkan penerbangan dari Bandara Beringin ke Bandara Muhammad Sidik,” ujar Nadalsyah.
Bandara Muhammad Sidik dibangun sepanjang 1.400 meter, lebar 30 meter. Pekerjaan utama tahun ini berupa rekonstruksi runway dan taxiway, rehab gedung erminal, dan halaman parkir. Pekerjaan tersebut didanai melalui APBN.(mel)
Discussion about this post