KALAMANTHANA, Tamiang Layang – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) provinsi Kalimantan Tengah sosialisasi materi media KIE proyek prioritas nasional (Pro PN) penyiapan generasi emas bagi kader Bina Keluarga Balita( BKB), Posyandu dan PKK dari desa sasaran stunting di wilayah Bartim, di Tamiang Layang, 29-31 juli 2019.
Pada kegiatan tersebut disampaikan materi kepada 45 orang peserta yang mewakili dari 10 kecamatan yang ada di Bartim, oleh pemateri dari perwakilan BKKBN Kalteng, Lilis Aneta dan dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Bartim, Vinny S.
Kepala DPPKB Bartim Husni Anwar melalui Kepala Bidang Keluarga Berencana Vinny. S kepada wartawan mengatakan, tujuannya kegiatan ini adalah untuk mengurangi Stunting di berbagai wilayah Bartim, yang juga terkena dampak meningkatnya Stunting.
“Sasaran kegiatan ini bagi kelompok BKB, agar mereka nantinya melakukan penyuluhan di tiap-tiap desa kepada masyarakat,” ujarnya, Selasa (30/7/2019).

Menurut Vinny program utama yang akan dilaksanakan untuk wilayah Bartim adalah, meningkatkan ilmu pengetahuan dalam rangka menyiapkan generasi emas.
Adapun tugas pokok dan fungsi untuk mengoptimalkan kehidupan berkeluarga dan mencegah terjadinya stunting, untuk saat ini menerapkan pola asuh anak yang bertujuan agar anak tidak terkena stanting, memberikan materi kepada orang tua dalam mengasuh anak.
“Kita memberikan materi kepada kader dengan harapan nantinya dapat di terapkan di desa-desa yang terdampak stunting. Sejak tahun 2018, kegiatan yang di lakukan baru memasuki 16 desa dan untuk 2019 sudah mencapai 53 desa. ,” katanya.
Vinny mengharapkan agar para kader memahami dan dapat menerapkan tujuannya, untuk meningkatkan pengetahuan tentang pola asuh anak, mengetahui tumbuh kembang anak, dan memberikan arahan kepada orang tua anak terkait program keluarga sejahtera, dengan sasaran di 10 desa yang prioritas terkena stanting.
“Kita fokus pendalaman materi untuk kader yang langsung menangani di lapangan, karena kita ketahui sasaran bertambah menjadi 53 desa, tingkatkan fungsi kita dengan program-program pemberdayaan. Kita juga berharap agar tiap-tiap desa membantu program yang kita laksanakan ini, untuk mencegah dampak dari stanting itu sendiri,” tambahnya. (afa)
Discussion about this post