KALAMANTHANA, Muara Teweh – Laiknya keributan di lokalisasi jamak disebabkan persoalan wanita. Tapi, penganiayaan terhadap Gunadi yang mengantar AS alias Amat ke ruang tahanan Mapolres Barito Utara bukan karena soal perempuan.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Barut AKP Kristanto Situmeang menyebutkan penganiayaan ini sebenarnya berawal dari rebutan mikrofon saja. Saat itu, mereka bertengkar lantaran berebutan menyanyi di Wisma Aliska.
Kristanto menyebutkan, Gunadi saat itu memesan empat lagu. Tapi, baru tiga lagu berkumandang, Amat ngotot minta mikrofon diberikan kepadanya.
Baca Juga: Ngamuk di Lokalisasi Merong, Amat Residivis Aniaya Gunadi
Gunadi cuek saja. Dia bersikeras tetap menyanyi. Emosi Amat langsung meledak sehingga terjadi keributan.
“Seorang rekan Amat bernama Rendy berupaya melerai dengan cara mendorong dan menjauhkan korban dari hadapan pelaku,” tukas Kristanto.
Tak hanya itu, Amat juga ikut memainkan psikologis Gunadi dengan menodongkan senjata mainan. “Amat menodongkan korek api yang berbentuk pistol warna hitam. Setelah menganiaya korban, Amat melarikan diri,” ujar Kristanto.
Baca Juga: Ribut d Llokalisasi Merong, Amat Sempat Todongkan Pistol Mainan
Unit Buru Sergap Polres Barito Utara menangkap tersangka Amat pada Sabtu (10/8) sekitar pukul 21.45 WIB di Jalan Imam Bonjol RT. 26, Kelurahan Melayu.
“Dia diduga melakukan tindak pidana dengan terang-terangan dan secara bersama-sama menggunakan kekerasan terhadap orang (pengeroyokan) atau penganiayaan di Wisma Aliska,” tambahnya. (mel)
Discussion about this post