KALAMANTHANA, Sampit – 17 Agustus 2019 jadi pengabdian terakhir T sebagai sopir ambulans di sebuah perusahaan sawit di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Hari itu, dia meregang nyawa setelah ditusuk seorang pria berinisial W (30).
Peristiwa penusukan berujung tewasnya W membuat heboh warga Kevamatan Telawang, Sabtu (17/8) itu. Pasalnya, peristiwa itu terjadi di hadapan banyak warga yang sedang antre kupon hadiah perayaan HUT ke-74 RI. Terlebih, penusukan itu berlangsung di aula perusahaan perkebunan sawit itu.
Kapolres Kotawaringin Timur, AKBP Mohammad Rommel membenarkan terjadinya peristiwa tersebut. “Diduga karena rasa cemburu,” ujarnya melalui Kapolsek Kota Besi, Iptu Irfan Muhammad Nur Alireza, Minggu (18/8/2019).
Rasa cemburu itu dipicu karena T saat itu terlihat dekat dengan istri pelaku, Saat itu, istri pelaku juga berada di lokasi.
Pelaku kemudian menyerang korban secara membabi buta. Melihat korban terkapar bersimbah darah, pelaku lari ke arah perumahan karyawan. Warga yang melihat kejadian itu langsung melarikan korban ke klinik setempat, namun nyawa korban tidak tertolong lagi.
Polisi yang menerima laporan itu langsung mengejar dan berhasil menangkap pelaku. Sementara jenazah korban dibawa ke RSUD dr Murjani Sampit untuk divisum, kemudian diserahkan kepada pihak keluarga.
“Pelaku masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Dia akan dijerat dengan Pasal 351 dan Pasal 338 dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara,” tambah Irfan. (zig)
Discussion about this post