KALAMANTHANA, Muara Teweh – Terdakwa kasus pembunuhan pasangan suami-istri Kusnadi dan Astuni, yakni Barson, berupaya bunuh diri setelah melakukan aksinya. Kenapa dia bertindak nekat seperti itu?
Dalam persidangan di Pengadilan Negeri Muara Teweh, Barson mengaku panik setelah menghabisi dua orang korban yang tak lain adalah paman dan bibinya. Dalam kepanikan, dia mengambil jalan pintas, berupaya mengakhiri hidupnya.
Ia menggorok lehernya, menyayat bagian belakang leher. Dia pun menusuk parang ke perutnya. Tapi, nyawanya masih tertolong.
Baca Juga: Setelah Habisi Paman dan Bibi, Barson Berteriak Mau Bunuh Diri
“Saya emosi dan khilaf saat itu, karena minta diantar ke Kolam tetapi ditolak. Saya menyesal,” kata Barson sambil menangis di hadapan majelis hakim pada Kamis (29/8) itu.
Barson sendiri pun harus menanggung perbuatan hendak bunuh diri, karena sampai sekarang pita suaranya terganggu. Dia tidak bisa berbicara normal. Saat memberikan keterangan, ia harus maju mendekat ke meja majelis hakim maupun JPU.
Barson mengaku melakukan aksi pembunuhan terhadap pamannya, Kusnadi, dan bibinya, Astuni di Kelurahan Saripoi, Kecamatan Tanah Siang, Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengan, itu karena sakit hati. Puncaknya terjadi saat sang bibi mengusirnya.
Baca Juga: Barson Bunuh Paman dan Bibinya Karena Sakit Hati Sering Dicurangi
Emosinya tumbuh karena dirinya merasa dicurangi paman dan bibinya itu, termasuk dalam hitungan penjualan karet dan daging babi. Selain itu, Barson juga menyatakan kerap menjadi tumpahan kemarahan pasangan suami-istri itu.
Puncak emosi dan kekesalan Barson terjadi pada 23 Mei 2109 siang menjelang sore. Ia meminta sang paman Kusnadi untuk mengantarnya pulang ke Desa Kolam.
Tetapi permohonannya tidak dihiraukan. Bahkan sebaliknya ia menerima omelan dari sang bibi, Astuni. “Pergi sana, kamu jangan di sini,” kata Barson menirukan ucapan Astuni kepadanya.
Begitu Astuni beranjak dari pondok menuju kebun untuk menyusul suaminya yang sedang menyadap karet, Barson membuntutinya. Selagi para korban asyik menyadap karet dalam kondisi membungkuk, Barson datang dari arah belakang dan menimpas dengan parangnya ke bagian leher.
Astuti jadi sasaran pertama, sehingga lehernya luka menganga dan meninggal seketika di TKP. Menyusul Kusnadi dengan pola yang sama. “Saya cabut parang dari pinggang sebelah kiri. Sekali tebas kepada masing-masing korban,” ucap Barson. (mel)
Discussion about this post