KALAMANTHANA, Cirebon – Aparat Polresta Cirebon sudah melakukan pemeriksaan awal terhadap dua orang preman terduga pembunuh Mohamad Rozian, santri asal Banjar, Kalimantan Selatan. Hasilnya?
Kapolresta Cirebon, AKBP Roland Ronaldy menyatakan kedua pelaku, yakni YS dan RM, sempat memeras Rozian. Tak mendapatkan apa yang diinginkan, pelaku kemudian diduga menusuk bagian dada korban hingga akhirnya meninggal dunia.
“Modusnya pemerasan. Pelaku itu latar belakangnya memang pemeras,” ujar Roland Ronaldy di Cirebon.
Baca Juga: Polisi Cirebon Ringkus Pembunuh Santri Asal Banjar, Ternyata Keduanya Preman Pemeras
Menurutnya, pelaku itu datang ke korban membawa senjata tajam. “Pelaku sempat menanyakan ke korban, apa kamu pernah pukul teman saya? Waktu itu teman korban lari untuk meminta tolong,” kata Roland.
Roland mengatakan saat rekan korban kembali ke lokasi, Rozian sudah tergeletak dengan luka tusuk. Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunung Jati. “Meninggalnya di rumah sakit. Waktu itu korban sedang menunggu ibunya,” kata Roland.
Rozian tewas ditusuk saat menunggu ibunya. Saat itu, Rozian bersama temannya, Qisthan Gazhi (17) menunggu orang tua Rozian di Jalan Cipto Mangunkusumo pada Jumat (6/9/2019) malam. Tiba-tiba dua orang tak dikenal datang menghampiri Rozian dan Qisthan.
YS dan RM diamankan aparat Polresta Cirebon pada Sabtu (7/9) malam. Mereka adalah terduga pelaku pembunuhan terhadap Mohamad Rozian (17), santri Pondok Pesantren Husnul Khotimah, Kabupaten Kuningan, yang ditusuk saat menunggu ibunya di Jalan Cipto Mangunkusumo, Kota Cirebon, Jumat (6/9) malam.
“Pelaku sudah kami tangkap. Dua pelaku kami amankan tadi malam,” tambah Roland. (ik)
Discussion about this post