KALAMANTHANA, Muara Teweh – Kabut asap masih tebal dan pekat. Berbagai elemen masyarakat di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah memanjatkan doa minta hujan turun, melalui salat Istisqa, kebaktian gereja, dan upacara keagamaan di Balai Basarah.
Ratusan pelajar dan dewan guru SMAN 1 Muara Teweh melaksanakan salat Istisqa untuk minta turun hujan, Jumat (20/9/2019). Salat Istisqa digelar setelah hampir satu bulan lebih Kabupaten Barut menerima kiriman kabut asap, akibat terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Pada Kamis (19/9) malam, Jemaat Gereja Katolik Santa Maria De La Salette Muara Teweh dipimpin Pastor Aloysius Gonzaga dan Pastor Rantinus Manalu memanjatkan doa khusus agar manusia berlaku bijak sehingga bisa bersatu kembali dengan alam, tanpa merusak alam. Acara misa khusus ini bertepatan dengan peringatan pesta Pelindung Paroki Muara Teweh.
Tak ketinggalan pula di Tumpung Laung, Kecamatan Montallat, Kamis pagi diadakan salat Istisqa di Halaman Polsek dan ibadah doa bersama di Gereja Evata, Tumpung Laung. Doa bersama di dua tempat itu memohon kepada Tuhan untuk menurunkan hujan dan menghilangkan asap di daerah ini. Shalat Istisqo dipimpin Ustaz M Ilmi. Sedangkan doa di gereja dipimpin Pendeta Deni Leriani.(mel)
Discussion about this post