KALAMANTHANA, Muara Teweh – Kualitas anyaman rotan produk perajin di Desa Tambaba, Kecamatan Gunung Purei, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, sangat terkenal di wilayah Kalimantan. Kini produk tersebut mampu menembus pasar di pulau dewata, Bali.
Salah seorang aparat Desa Tambaba, Syamsul Arifin menyebutkan, produk anyaman rotan asal desa tersebut sudah dipasarkan keluar Kalimantan, antara lain ke Jawa dan Bali. “Para pembeli menilai kualitas produk kerajinan rotan dari Tambaba baik,” kata Syamsul kepada wartawan, Jumat (4/10/2019).
Ia menambahkan, hasil kerajinan berbahan baku rotan merupakan produk unggulan Desa Tambaba. Selain dibuat bahan anyaman, warga setempat menjual bahan mentah rotan ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Jenis bahan anyaman rotan antara lain tikar lampit, anjat, tas, dan dompet. Harga beberapa jenis anyaman rotan itu bervariasi, mulai dari harga Rp50 ribu sampai dengan jutaan rupiah.
“Harga anyaman rotan disesuaikan dengan motif, bentuk, dan tingkat kerumitan produknya. Sebuah tikar lampit bisa berharga Rp800 ribu sampai dengan Rp1,5 juta. Sampai saat ini masih ada kendala dalam pemasaran, tetapi pemerintah terus mendorong usaha para perajin rotan di Tambaba. Apalagi daerah kami langsung berbatasan dengan calon ibukota negara,” ucap Syamsul.(mel)
Discussion about this post