KALAMANTHANA, Muara Teweh – Niat awal hendak menggugat Nadalsyah terkait mahar politik Pilkada Barito Utara 2013. Namun belakangan Ketua DPC Partai Patriot Barut Rahmadi mencabut somasi dan meminta maaf kepada pihak yang hendak digugatnya.
Rahmadi melayangkan tuduhan mahar politik dan somasi kepada Nadalsyah, terkait dengan komunikasi yang pernah dilakukan Ketua DPW Partai Patriot Kalteng pada Pilkada Barut 2013.
“Saat itu tidak ada mahar politik, tak ada istilah beli jukung. Yang terjadi adalah komitmen untuk memenangkan Nadalsyah sebagai Bupati Barut melalui program yang disusun. Sebagai konsekuensi disiapkan anggaran untuk melaksanakan program tersebut,” ujar Rahmadi kepada media di Palangka Raya, kemarin.
Ia menambahkan, setelah menggelar pertemuan antara DPC Partai Patriot Barut dan Ketua DPW Patriot Kalteng, Getris S Djimat, maka hal itu dianggap sebagai urusan internal Partai Patriot. Memang muncul sedikit masalah, sehingga putus komunikasi dengan Ketua DPW Patriot Kalteng. “Saya pastikan tak ada hubungan dengan Nadalsyah, hanya miskomunikasi internal Partai Patriot,” ucap Rahmadi.
Berhubung komunikasi sudah terjalin dengan baik, dirinya menyampaikan permohonan maaf yang kepada Nadalsyah, karena sempat terjadi karena kesalahpahaman antara dirinya dan Ketua DPW di internal Partai Patriot saat itu. “Tak ada istilah mahar politik seperti yang disampaikan sebelumnya. Tetapi merupakan program kemenangan yang dilakukan saat itu. Itu alasan kami mencabut somasi yang telah diajukan,” tukas dia.
Sukardi, pengacara Rahmadi menyatakan, saat melakukan wawancara dengan salah satu media, kliennya tidak pernah menyampaikan ada mahar politik. “Tak ada maksud klien kami menyudutkan Nadalsyah, apalagi dengan sebutan mahar politik, karena memang tidak ada mahar politik,” sebut Sukardi. (mel)
Discussion about this post