KALAMANTHANA, Nunukan – Pemerintah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, tak membuka pendaftaran calon PNS tahun ini. Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid, memiliki alasan tersendiri. Apa itu?
Dia menyebutkan alasannya adalah karena ingin memberdayakan dan memaksimalkan kinerja tenaga honorer. Tapi, dia tak melarang jika ada honorer Pemkab Nunukan yang mendaftarkan diri mengikuti rekrutmen CPNS di daerah lain.
Asmin Laura Hafid di Nunukan, Rabu (30/10/2019) mengaku masih melakukan inventarisir dulu terhadap PNS yang pindah tugas sehingga butuh kalkulasi jumlah pegawai yang akan dibutuhkan ditambah keterbatasan anggaran. “Kami memang tidak mengusulkan formasi CPNS pada 2019 karena memang kami tidak mampu dari segi anggaran,” ujar dia.
Ia mengatakan, sesuai hasil dari analisa jabatan (anjab) Kabupaten Nunukan masih kekurangan PNS, tetapi dapat ditutupi dari jumlah tenaga honorer yang mencapai ribuan orang.
Bahkan tenaga honorer yang mengabdi di Pemkab Nunukan telah melebihi dari ketentuan, yakni mencapai 1.250 orang lebih. “Jadi kelebihan tenaga honorer ini yang menutupi kekurangan PNS kita,” beber Laura, sapaan Bupati Nunukan.
Kelebihan jumlah tenaga honorer ini juga yang menyebabkan anggaran APBD Kabupaten Nunukan tergerus yang menjadi pertimbangan tidak mengajukan formasi CPNS pada 2019 ini.
Mengenai masa pengabdian tenaga honorer yang hanya lima tahun, Laura mengungkapkan, akan selalu mengevaluasi kinerjanya setiap saat. Ia juga meminta kepada pimpinan OPD masing-masing agar selalu memberikan pelatihan-pelatihan kerja kepada tenaga honorernya.
Kabupaten Nunukan juga masih kelebihan tenaga (pegawai), termasuk tenaga honorer, yang mencapai ribuan orang. Sesuai analisa jabatan (anjab) jumlah pegawai di daerah itu telah melebihi dari kebutuhan yang sebenarnya.
Hasil anjab Kabupaten Nunukan telah kelebihan tenaga honorer sebanyak 1.250 orang lebih. Namun tidak mungkin kelebihan tenaga honorer tersebut diberhentikan hanya untuk menerima CPNS.
“Honorer yang ada sekarang benar-benar harus digembleng agar bisa mengimbangi pekerjaan ASN di tempatnya bekerja,” kata dia kepada Antara.
Bahkan, dia ungkapkan, PNS yang baru diangkat pada 2018 sampai sekarang uang tunjangannya belum dimasukkan dalam APBD sehingga penerimaan CPNS 2019 ini distop dulu.
Laura mengakui masih sangat membutuhkan ASN dari kekurangan tersebut, tetapi pada intinya masih mempertimbangkan tenaga honorer terlebih dahulu untuk diberdayakan hingga Tahun 2020.
Namun Laura tetap memberikan peluang dan kelonggaran kepada tenaga honorer atau lulusan di Kabupaten Nunukan untuk mendaftar di daerah lain yang membuka lowongan penerimaan CPNS 2019. “Kami akan berikan izin apabila ada honorer kita yang ingin mendaftar di daerah lain,” kata Laura. (ik)
Discussion about this post