KALAMANTHANA, Muara Teweh – Perjalanan sulit ditempuh PS Tarakan, juara Liga 3 Zona Kalimantan Utara sampai ke Muara Teweh, kandang PSMTW juara Liga 3 Zona Kalimantan Tengah. Tim Tarakan membutuhkan perjalanan selama delapan jam dari Palangka Raya untuk tiba di kota BARITO pada Minggu (17/11/2019) dinihari, sekitar pukul 01.00 WIB.
Manajer Tim PS Tarakan Borgo Pane didampingi Asisten Pelatih Woro Suntoro mengakui, perjalanan panjang dan melelahkan yang harus ditempuh timnya dari Pandeglang-Jakarta-Palangka Raya-Muara Teweh. Bagi Borgo dan timnya, ini merupakan perjalanan perdana ke Kalimantan Tengah, khususnya Barut.
“Kami diterima dengan sangat baik. Kami datang dari jauh melalui perjalanan panjang. Itu jelas menguras stamina dan fisik para pemain, sebaliknya tim tuan rumah dalam keadaan bugar. Kami juga masih buta dengan kekuatan PSMTW, karena yang terpantau sebagai tim kuat di Kalteng Persekat Katingan. Tetapi kami datang ke sini untuk mencuri poin,” kata ‘Anak Medan’ yang pernah menjadi manajer tim Persiwa Wamena dan PSPS Pekanbaru, Riau di Liga 1.
Borgo menambahkan, timnya berkekuatan 15 pemain ditukangi pelatih kepala Slamet Riyadi dan dua asisten coach. Latihan terakhir PS Tarakan dipusatkan di Jakarta, karena harus mencari lawan latih tanding. Sedangkan persiapan awal dihelat di Tarakan dan dilanjutkan ke Pandeglang, Provinsi Banten sebagai homebase PS Tarakan. “Menang berarti keajaiban. Kalau seri keberuntungan. Jika kalah, jangan sampai dengan selisih gol besar,” sebut Borgo kepada KALAMANTHANA, Minggu siang.
Borgo juga meluruskan informasi bahwa timnya memilih kandang di Pandeglang, Privinsi Banten, karena alasan biaya persiapan, baik sewa stadion, biaya penginapan, dan mencari lawan latih tanding jauh lebih murah dan mudah dibandingkan dengan kondisi di Tarakan. Para pemainnya berasal dari komposisi campuran antara Tarakan dan beberapa kota di pulau Jawa.
Juru taktik PS Tarakan Slamet Riyadi mengatakan, skuadnya berusaha mencari poin di Muara Teweh. Persiapan tim telah dilakukan sejak lama, sehingga manajemen PS Tarakan menargetkan tim ini lolos ke Liga 2. “Pagi ini anak-anak istirahat, sore nanti baru uji coba kondisi lapangan,” ucap Slamet, bekas palang pintu dan kapten tim ‘Ayam Kinantan’ PSMS Medan selama tujuh tahun dan PSPS Pekanbaru. mantan anggota tim nasional Sea Games 1999 dan Piala Asia 2000 di Lebanon, seangkatan Bima Sakti dan Kurniawan Dwi Yulianto.
Slamet memastikan anak asuhnya diintruksikan untuk menghormati fair play dan taat pada regulsasi pertandingan. Ketaatan pada aturan pertandingan harus diterapkan mulai dari liga-liga bawah. “Kita mempunyai tanggung jawab yang sama untuk memajukan sepak bola di bumi Kalimantan. soal hasil pertandingan belakangan.” kata mantan pemain tim nasional Sea Games 1999 dan Piala Asia 2000 di Lebanon, seangkatan Bima Sakti dan Kurniawan Dwi Yulianto.(mel)
Discussion about this post