KALAMANTHANA, Yogyakarta – Cinta yang dalam membuat seorang siswa SMA menusuk gurunya. Betulkah semata karena cinta? Polisi menduga, pelaku menusuk karena ketahuan menggerayangi guru perempuannya yang tertidur itu.
“Dugaan kami, korban ini sempat digerayangi, lalu kaget. Daripada teriak, lalu ditusuk pelaku. Ini masih dugaan. Saat ini anggota kami masih mendalami kasus ini,” kata Kapolsek Srandakan, Kompol B Muryanto, Kamis (21/11/2019).
Peristiwa itu terjadi di rumah ibu guru di Bantul, Rabu (20/11) malam. Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Islam Indonesia, lalu dirujuk ke RSUP Dr Sardjito.
Setelah dilakukan olah TKP dan penyelidikan, polisi akhirnya mengamankan tersangka di rumahnya dini hari. “Penanganan kasus ini kita kerja sama dengan Unit PPA Polres Bantul. Pasal yang disangkakan yakni pasal 351 KUHP, kalau (luka) korbannya serius ancaman hukumannya bisa lima tahun,” ucap Muryanto.
Siswa SMA di Kecamatan Lendah, Kulonprogo itu, mengaku tega menusuk ibu gurunya karena alasan cinta. “Setelah diamankan, tadi pagi saya tanyai kenapa kok nusuk? Dia jawab ‘saya itu cinta pak sama guru itu, saya sayang, saya senang’,” kata Muryanto.
Muryanto pun kemudian membeberkan kronologis peristiwa tersebut. Rabu (20/10) malam itu, korban diketahui sedang tidur di kamar, sedangkan suami korban tak berada di rumah karena sedang menghadiri rapat di masjid.
“Karena tahu rumah korban sepi, jam 10 malam pelaku langsung ke rumah korban. Dia masuk lewat pintu belakang, karena di depan ada mertua korban yang sedang tidur,” ujarnya.
Pelaku kemudian langsung menuju kamar korban. Korban yang saat itu tidur, kata Muryanto, langsung ditusuk oleh pelaku dengan pisau dapur.
“Dengan pisau dapur selebar 3 cm dan panjangnya 7 cm. Tusukannya kena ulu hatinya. Setelah menusuk itu, (pelaku) langsung pergi dari rumah korban,” ucapnya.
Sang ibu guru lalu berteriak minta tolong. Suami yang kebetulan sudah pulang dan mertua yang mendengar teriakan korban, langsung menuju kamar.
Kondisi korban saat itu mengeluarkan darah cukup banyak. “Pas suami dan mertua datang untuk menolong, pelaku ini juga ikut datang dan sempat tanya-tanya ke saksi, ada kejadian apa. Karena (semua orang) fokus menolong korban, pertanyaan pelaku tidak digubris dan pelaku lalu pergi,” katanya.
Suami korban lantas melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Srandakan.
“Saat olah TKP, kami temukan HP dan pisau di kamar korban. Lalu kami lidik lewat HP (milik pelaku), ternyata domisilinya di Lendah (Kulonprogo). Setelah itu, pelaku kami amankan jam 01.00 dini hari di rumahnya tanpa perlawanan. Pelaku juga mengakui perbuatannya,” ujarnya. (ik)
Discussion about this post