KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Bupati Pulang Pisau, Kalimantan Tengah Edy Pratowo memimpin upacara peringatan hari Korpri ke-48 dan Hari Guru Nasional Tahun 2019, di halaman Kantor Bupati Pulang Pisau, Jumat (29/11/2019).
Edy mengajak seluruh aparatur sipil negara (ASN) agarmeningkatkan kinerja dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab selaku abdi Negara. Dalam kesempatan tersebut Bupati membacakan pidato Presiden RI dalam peringatan Hari Korpri disertai meyampaikan sambutan Menteri Pendidikan RI untuk memperingati hari guru.
Terkait dengan hari Korpri, Bupati mengajak anggota Korpri dalam menghadapi perubahan dan persaingan Korpri tidak boleh takut. “Kita harus menghadapi persaingan itu dengan cara-cara baru, dengan terobosan-terobosan baru,” kata Bupati saat membacakan sambutan Presiden Jokowi.
Menurutnya kecepatan, kreativitas dan inovasi adalah kunci. Ia mengajak seluruh anggota Korpri di Pulang Pisau untuk mengambil jalan perubahan, melakukan reformasi secara berkelanjutan.
Demikian juga pada kesempatan itu saat menyampaikan sambutan Menteri Pendidikan, dalam sambutan tersebut para guru juga diajak untuk melakukan perubahan. “Cara-cara lama yang monoton, yang tidak kompetitif tidak bisa diteruskan lagi, kita harus bisa lebih cepat dan lebih baik dibandingkan dengan negara lain. Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan, satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia,” kata Edy mengutip sambutan Menteri Pendidikan Nadiem Anwar Makarim.
Bupati Pulang Pisau Edy Pratowo mengajak anggota Korps Pegawai Republik Indonesia atau Korpri untuk bergerak mencari terobosan. Korpri juga diajak untuk terus menerus melakukan inovasi juga hari memangkas pelayanan yang ruwet, berbelit-belit dan menyulitkan rakyat.
“Kecepatan melayani menjadi kunci reformasi birokrasi, dan orientasi birokrasi harus betul-betul berubah, bukan lagi berorientasi pada prosedur, tapi lebih berorientasi pada hasil nyata,” ungkapnya.
Demikian juga panjangnya rantai pengambilan keputusan juga harus bisa dipotong, dipercepat dengan cara penerapan teknologi. Bahkan Presiden sudah meminta agar eselon 3 dan 4 untuk ditiadakan, sehingga pengambil keputusan bisa lebih cepat.
Menurutnya itu merupakan hal yang pahit yang harus diakukan, karena di era persaingan antarnegara yang semakin sengit. “Seperti saat ini jika kita lambat, kita pasti tertinggal. Karena itu ukurannya adalah bukan lebih baik dari sebelumnya tapi lebih baik dari negara lain yang menjadi saingan kita,” tutupnya.(ben)
Discussion about this post