KALAMANTHANA, Tamiang Layang – Malang nasib Yudha Permana. Handphone merenggut nyawanya. Telepon seluler yang sedang dia mainkan ketika tersambung ke aliran listrik itu, tersambar petir.
Yudha Permana adalah warga Desa Dayu, Kecamatan Karusen Janang, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah. Dia meninggal dunia pada Rabu (11/12) sekitar pukul 16.00 WIB akibat sambaran petir itu.
Kapolres Barito Timur AKBP Zulham Effendy melalui Kapolsek Dusun Tengah Iptu Nurheriyanto Hidayat di Tamiang Layang, membenarkan kejadian tersebut. Dia menyebutkan korban sudah dimakamkan.
“Korban kini sudah dimasukkan dalam peti jenazah. Kita menerima informasi tersebut pada pukul 21.00 WIB malam,” katanya.
Setelah menerima informasi dari warga tentang terjadinya peristiwa tersebut, pihaknya langsung melakukan tindakan kepolisian dengan memintai keterangan warga sekitar dan mengumpulkan data-data yang diperlukan.
“Berdasarkan hasil informasi yang dihimpun, korban ketika itu sedang memainkan telepon genggamnya yang pada saat itu baterainya sedang diisi melalui aliran listrik. Kemudian secara tiba-tiba petir menyambar hingga menyebabkan korban meninggal dunia,” jelas Nurheriyanto Hidayat.
Keluarga meminta polisi untuk tidak dilakukan visum pada jenazah korban karena menganggap peristiwa itu merupakan musibah yang tidak diduga, yang disebabkan faktor alam.
“Berdasarkan hasil koordinasi dengan pihak keluarga korban, kejadian tersebut dianggap sebagai musibah dan menerimanya dengan ikhlas,” kata Nurheriyanto.
Masyarakat diimbau untuk tidak menggunakan telepon genggam saat kondisi cuaca sedang hujan lebat disertai petir. Terlebih lagi dalam kondisi telepon genggam sedang mengisi daya.
“Tidak menutup kemungkinan hal tersebut bisa menjadi media disambar petir. Untuk itu, lebih baik dihindari. Kalau perlu, matikan dulu telepon genggam saat hujan petir,” katanya. (tin)
Discussion about this post