KALAMANTHANA, Muara Teweh – Menjelang musim tanam Oktober-Maret (Okmar), Dinas Pertanian Kabupaten Barito Utara mendapat kucuran dana pengembangan lahan tanaman jagung seluas 16,5 hektare.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Barito Utara, Setia Budi mengatakan, sasaran pengembangan lahan tanaman jagung pada tahun 2020 tersebar di sembilan kecamatan.
Sasaran pengembangan lahan tanaman jagung, lanjut Budi, tersebar di kecamatan, terutama di Teweh Tengah, Teweh Timur, Gunung Timang (Desa Batu Raya I dan II, dan Desa Tongka) ,dan Kecamatan Gunung Purei.
Lokasi itu dipilih, karena desa-desa tersebut merupakan sasaran produksi jagung. Ada pula wilayah pengembangan baru yaitu di Kecamatan Gunung Purei di Desa Baok dan Desa Tambaba, lantaran tersedia potensi lahan yang cukup luas di dua desa tersebut.
Menurut Budi, sebelum pengembangan lahan jagung seluas 16,5 hektar ini, pihaknya akan melakukan pendataan terkait harga jagung yang akan dijual para petani. Distan Barito Utara mendatangi PT Kompit, PT Samsung dan Budiono sebagai pengepul tanaman jagung yang ada di Pelaihari, Kalimantan Selatan.
Tiga pihak itu mampu menampung jagung yang berasal dari petani di Barut.
“Budiono mempersyaratkan bila jagung yang dikirim dari Barut ke PT Kompit dan PT Samsung di Pelaihari ditolak karena ada hal-hal lain, dia mampu menampung secara keseluruhan,” ujar Budi.
Tetapi dengan catatan harga jagung pipil kering yang berkadar air 30-37 persen Rp3.500/kg, dan kadar air yang berkisar 15-16 persen akan dihargai sebesar Rp5500/kg.
“Kami mengharapkan kepada para petani jagung di daerah ini pada 2020, agar kita bersunguh-sungguh mengembangkan komuditas tanaman pangan khususnya jagung, padi, dan holtikultura lainnya,” ucap dia.(mel)