KALAMANTHANA, Muara Teweh – Dua fasilitas umum yang dibangun sejak masa pemerintahan Bupati Badaruddin (1998-2003), yakni Pasar Gembira dan Terminal Antarkota Antarprovinsi (AKAP) di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, mubazir, karena belum difungsikan.
Hal ini mengundang tanggapan dari tokoh masyarakat, sekaligus mantan anggota DPRD Barut dan DPRD Kalteng Achmad Syarpani. “Dua fasilitas itu dibangun dengan dana miliaran rupiah, sayang sekali tidak difungsikan sebagaimana mestinya,” kata Syarpani kepada KALAMANTHANA, Sabtu (4/1/2020) siang.
Menurut Syarpani, Pemkab Barut berwenang memikirkan dan mencari solusi, sehingga kedua bangunan yang dibiayai dari APBD bisa berfungsi sesuai dengan tujuan peruntukannya.
“Saya prihatin melihat kondisi Pasar Gembira dan Terminal AKAP yang difungsikan untuk kepentingan lain. Saya tahu persis perjuangan untuk bisa membangun dua fasilitas umum, karena waktu itu saya di DPRD,” sebut pria kelahiran Birayang ini.
Tokoh yang pernah jadi dedengkot PAN Barut ini menambahkan, seiring kemajuan kota, Muara Teweh sangat memerlukan tambahan fasilitas pasar dan terminal. Pejabat terkait di dinas teknis, yakni Perhubungan dan Pengelolaan Pasar tak bisa tinggal diam, tetapi bisa memberikan input konstruktif kepada bupati soal dua bangunan tersebut. ” Sehingga pasar dan terminal bisa segera berfungsi dan bermanfaat buat masyarakat.
Pantauan lapangan, Pasar Gembira dijadikan lokasi parkir, bongkar muat barang, dan tempat penyimpanan barang. Tak ada aktivitas pasar di sana. Sedangkan Terminal AKAP dijadikan kantor Kelurahan Jingah.(mel)