KALAMANTHANA, Purukcahu – Pemerintah Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah, membantah tudingan ingin mematikan usaha masyarakat setempat dengan relokasi pedagang Pasar Pelita Hilir. Kondisi pasar yang sudah tak memungkinkan untuk ditempati.
Penegasan itu disampaikan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Murung Raya Kariadi melalui Sekretaris Dinas Mursani NL kepada KALAMANTHANA, Senin (6/1/2019).
“Secara hitoris, pasar tradisional tersebut memang harusnya dipertahankan. Tapi apalah daya, di tengah perjalanannya saat pemerintah ingin menata lokasi tersebut supaya baik, muncul masalah bangunan yang sampai sekarang nyaris roboh,” kata Mursani.
Disperindagkop tidak ingin mengambil risiko dengan menyuruh para pedagang masuk ke dalam bangunan pasar tersebut. Pelarangan dilakukan guna menghindari terjadi hal-hal tak diinginkan. Sementara solusi untuk penanganan pasar tersebut yakni dengan dibangunnya pasar Pelita Hulu yang berada di Desa Bahitom.
“Oleh sebab itu, karena pemerintah daerah sudah membangun lokasi yang baru dan representatif dengan direncanakan menjadi pusat perbelanjaan di Kota Puruk Cahu, maka diharapkan para pedagang pasar tersebut bisa pindah ke lokasi Pasar Pelita Hulu,” jelas Mursani.
Sebaliknya, jika para pedagang tetap ngotot ingin berjualan di Pasar Pelita Hilir, silakan saja. Tapi, mereka harus membuat surat pernyataan tidak ingin pindah dan tetap ingin berjualan di bangunan pasar tersebut. Sebab, jika terjadi apa-apa di pasar tersebut, jangan pemerintah daerah yang disalahkan, terutama Disperindagkop.
“Sebab kita sudah jauh-jauh hari melarang menempati lokasi tersebut karena sudah kelihatan kondisi bangunannya seperti itu. Relokasi ini dilakukan demi kenyamanan para pedagang itu sendiri. Sedangkan di lokasi yang baru seperti Pasar Pelita Hulu itu sudah disiapkan fasilitas, baik air, listrik serta lahan parkir pengunjung,” ucapnya.
Jadi, lanjut dia, jangan dikira Pasar Bahitom itu nantinya sepi. Sebab kalau yang namanya sudah rezeki, di mana saja berjualan pasti dikejar pembeli.
“Sudah ada beberapa pedagang pasar yang siap direlokasi seperti pedagang Pasar Hungan, pedagang Pasar Alun-Alun Jorih Jerah serta pedagang Pasar Bahitom sendiri dengan jumlah lapak yang sudah didata cukup tersedia, karena ada sebanyak 157 lapak,” tandasnya. (dg)
Discussion about this post