KALAMANTHANA, Palangka Raya – Warga Jalan Arut Bawah, Kota Palangka Raya, sepekan terakhir diliputi kekhawatiran. Penyebabnya, salah satu tiang listrik di sisi jalan menuju perumahan warga disarangi tawon ndas atau tabuan dalam bahasa lokal.
Evi (29 tahun) warga setempat, mengaku takut dengan keberadaan hewan-hewan bersayap itu. Apalagi rumahnya berada paling dekat dengan sarang tawon tersebut.
“Kami di sini takut jika diserang tawon itu. Kebetulan (sarangnya) ada di jalan keluar masuk (komplek),” ujar ibu rumah tangga ini kepada wartawan.
Kekhawatiran juga dialami masyarakat Jalan Anoi yang sering melintasi lokasi dekat sarang tawon saat menuju kediaman mereka.
Anto (35 tahun), salah satu warga yang biasa melewati jalan tersebut untuk beraktivitas mengaku was-was setiap kali melintas. “Informasinya, sudah banyak warga yang digigit,” ujar Anto.
Lantaran khawatir, warga lantas menyampaikan informasi tersebut ke tim Emergency Response Palangka Raya (ERP). Rabu (5/2/2020), kelompok relawan ini datang ke lokasi untuk melakukan pengamanan. Namun, upaya tersebut masih terkendala kelengkapan peralatan.
“Kita kordinasikan dengan pihak Damkar (Pemadam Kebakaran), karena peralatan penanggulangan kita tidak memiliki,” ujar Hendra, Kordinator ERP bidang Animal Rescue.
Hingga berita ini diturunkan, sarang tawon tersebut masih belum dapat dipindahkan. Warga setempat hanya bisa mengamankan diri dan keluarganya, terutama anak-anak dengan cara tidak beraktivitas di dekat sarang tawon itu.
Tawon ndas sendiri merupakan lebah penyengat berukuran cukup besar dengan ciri fisik berwarna hitam dan lambung oranye. Hewan dengan nama latin
Vespa Affinis itu akan menggigit dan mengeluarkan bisa ke manusia jika merasa diri dan sarangnya terancam.
Gigitan tawon ndas akan menyebabkan kesakitan yang hebat serta pembengkakan dalam jangka waktu beberapa hari. Bahkan, terdapat kasus dimana serangan tawon ini menyebabkan kematian korban. (sar)
Discussion about this post