KALAMANTHANA, Palangka Raya – Upaya menjaring aspirasi terkait pembangunan desa di Kalimantan Tengah (Kalteng) terus dilakukan Gubernur Sugianto Sabran. Salah satunya lewat kegiatan silaturahmi dan dialog dengan para Pendamping Desa atau Tenaga Ahli Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) seperti yang digelar Rabu (26/2/2020) malam.
Pada pertemuan yang digelar di Istana Isen Mulang itu, Gubernur meminta perwakilan Pendamping Desa dari 13 kabupaten se-Kalteng untuk menyampaikan uneg-unegnya dalam menjalankan tugas pengabdian.
“Saya ingin berdialog mengenai kesulitan apa yang ditemui di lapangan, atau mengapa suatu desa sulit berkembang,” ujar Gubernur di hadapan seluruh peserta Pendamping Desa.
Dari dialog ini, pada umumnya kendala yang dihadapi para Pendamping Desa meliputi permasalahan kurangnya jumlah personel serta minimnya pelatihan yang berengaruh pada pengetahuan dan kemampuan, terutama dalam mengoperasikan aplikasi Sistem Keungan Desa (Sistem Keuangan Desa).
Selain itu, sejumlah Pendamping Desa juga mengungkapkan kendala transportasi dalam menjalankan tugas di wilayah dengan kondisi geografis yang sulit dijangkau, belum tersedianya infrastruktur jalan dan jembatan yang memadai, serta harapan adanya kenaikan tunjangan gaji untuk mendukung kelancaran tugas pengabdian.
Menjawab permasalahan-permasalahan itu, Gubernur berjanji berupaya secepatnya melakukan pembenahan bersama instansi-instansi terkait. Selain itu, Sugianto juga meminta para Pendamping Desa ini tetap penuh semangat menjalankan tugas kendati dihadapkan dengan tantangan yang berat.
Baca Juga: Instansi Terkait Diminta Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Dana Desahttps://www.kalamanthana.id/2020/02/24/instansi-terkait-diminta-tingkatkan-pengawasan-penggunaan-dana-desa/
Pada pertemuan yang juga dihadiri Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Kalteng Rojikinnoor, Inspektur Provinsi Kalteng Sapto Nugroho, dan sejumlah Kepala SOPD di lingkup Pemprov Kalteng, Gubernur meminta para Pendamping Desa untuk lebih jeli melihat potensi yang dapat dikembangkan masyarakat di wilayah tugasnya.
Dengan memaksimalkan potensi tersebut, diharapkan desa bersangkutan dapat secepatnya naik status menjadi Desa Berkembang, Desa Maju, atau Desa Mandiri.
“Ini penting untuk membangun ekonomi Indonesia dari desa-desa. Dengan pembangunan perekonomian di desa yang berhasil, maka perekonomian Kalimantan Tengah akan kuat dan tentu saja Indonesia juga akan kuat,” paparnya. (sar)
Discussion about this post