KALAMANTHANA, Muara Teweh – Hujan lebat yang terjadi selama dua hari di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, menyebabkan dua anak Sungai Barito, yakni Sungai Teweh dan Sungai Lahei meluap, sehingga empat desa di Kecamatan Lahei dan Gunung Purei banjir.
Informasi yang dihimpun KALAMANTHANA, akibat luapan Sungai Lahei terjadi banjir di Desa Haragandang dan Karendan, Rabu (4/3). Banjir terjadi dengan ketinggian air yang bervariasi.
Ketinggian air di Desa Karendan berkisar 70 cm sampai dengan 1 meter. Banjir merendam puluhan rumah, dua tempat ibadah, dan satu SD. Sedangkan banjir di Desa Haragandang dengan ketinggian antara 15 cm sampai dengan 20 cm.
Di Kecamatan Gunung Purei, debit Sungai Teweh juga naik, sehingga tempat tertentu yang berada di dataran rendah Desa Payang dan Lampeong II terendam air.
Kepala Polsek Gunung Purei Ipda Kuslan dalam laporan harian kepada Polres Barut, menjelaskan lokasi yang terkena banjir, antara lain Jalan menuju Desa Payang, Lampeong Seberang, Jalan menuju Desa Lawarang. Khusus Desa Lampeong II banjir terjadi di Jalan H Arpan RT 5. Kedalaman air sekitar 70 cm dr jalan, Jalan Tatas Palas, RT 3 kedalaman air sekitar 70cm.
Adapun di Desa Payang vanjir terjadi di Jalan Lintas Kaltim Lampeong – Payang, kedalaman air 1 m, dan Desa Lawarang di Jalan desa perbatasan Lampeong 1 – Lawarang dengan,kedalaman air sekita4 1,5 m. “Rabu pukul 15.00 WIB, kondisi air berangsur angsur surut,” kata Kuslan.
Dari Kecamatan Teweh Timur dihimpun informasi juga mulai banjir, Kamis (5/3/2020) pagi. Camat Teweh Timur Sudiyono, membenarkan, air baru mulai berangsur-angsur naik di Benangin. “Di Lampeong yang sudah banjir,” kata dia, Rabu malam.(mel)
Discussion about this post