KALAMANTHANA, Muara Teweh – Pihak RSUD Muara Teweh sempat mengalami kesulitan membawa pasien suspect corona ke Palangka Raya. Apa sebab?
Direktur RSUD Muara Teweh, drg Dwi Agus Setijowati menyebutkan pihaknya tak memiliki ambulans khusus untuk membawa pasien tersebut. Pasalnya, RSUD terbesar dan terbaik di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah itu, tak memiliki ambulans yang memisahkan kabin sopir dan penumpang.
Tetapi, di tengah kesulitan itu, beruntung ada bantuan ambulans dari Puskesmas Lanjas. Ambulans itu memenuhi syarat untuk membawa pasien yang diduga terkait dengan wabah virus yang mengguncang dunia itu. “Akhirnya, proses evakuasi berjalan lancar berkat bantuan ambulans dari Puskesmas Lanjas itu,” sebut Dwi Agus Setijowati di Muara Teweh, Selasa (17/3/2020).
Dwi Agus Setijowati membenarkan pasien 1 dan 2 suspect (terduga) virus Corona atau Covid-19, baru pulang dari perjalanan ke Cina dan Bogor, Jawa Barat.
Dua pasien suspect corona datang memeriksakan diri ke RSUD Muara Teweh dengan keluhan yang sama, yakni batuk, sesak napas, dan suhu tubuh 38 derajat atau lebih.
Pasien pertama memeriksakan diri sekitar dua pekan lalu. Tercatat ada riwayat perjalanan dari Cina. Sedangkan pasien kedua datang ke RSUD empat hari lalu. Tercatat ada riwayat perjalanan dari Bogor.
“Setelah diperiksa dan mengisi empat poin cek mark, kami langsung merujuk ke RSUD Doris Sylvanus, Palangka Raya Kami harus memutus mata rantai pandemi Corona ,” ujar Dwi kepada KALAMANTHANA, Selasa siang.
Berdasarkan hasil.pemeriksaan, setelah 14 hari, pasien pertama dinyatakan negatif. Sedangkan pasien kedua masih harus menunggu hasil swap dari Jakarta.
Ia mengakui, RSUD Muara Teweh sempat kesulitan membawa pasien suspect Corona ke Palangka Raya, karena ketiadaan ambulans khusus yang memisahkan kabin sopir dan penumpang. Beruntung ada bantuan ambulans dari Puskesmas Lanjas, sehingga proses evakuasi berjalan lancar. “Kita minta masyarakat waspada, jaga kesehatan, dan jaga kebersihan,” kata dia.(mel)
Discussion about this post