KALAMANTHANA, Samarinda – Seorang warga Kalimantan Timur positif terjangkit virus corona. Pasien itu baru pulang menghadiri seminar di Bogor. Adakah keterkaitannya dengan pasien di Solo?
Pasien positif corona itu menjadi bagian dari 55 pasien baru yang diketahui pada Rabu (18/3) lalu. Dia menjadi kasus positif pertama yang terjadi di Kalimantan Timur.
Gubernur Kaltim, Isran Noor, mengatakan pasien tersebut dirawat di RSUD AW Sjahranie, Kota Samarinda. “Ada tiga pasien terduga COVID-19 di Samarinda, satu positif. Yang dua masih menunggu hasil litbang,” ujar Isran kepada wartawan, Rabu (18/3).
Isran menyatakan pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan mengikuti sebuah seminar di Bogor dan berkegiatan di Jakarta. Setelah kembali ke Samarinda, pasien itu sempat menuju Bontang dan kemudian merasa memiliki gejala virus corona.
“Kondisinya membaik. Dia baru pulang dari Bogor dan sempat berinteraksi dengan pasien meninggal asal Solo. Dia kemudian melaporkan kondisinya dan mendapat perawatan,” jelasnya.
Seperti diketahui, hingga saat ini sudah dua orang peserta seminar di kawasan Sentul, Bogor itu, yang meninggal karena corona. Keduanya sama-sama menjalani perawatan di Rumah Sakit Dr Moewardi di Solo.
Teranyar, pasien dari Solo itu meninggal dunia pada Rabu (18/3) sore. “Seorang pasien positif Covid-19 yang dirawat selama dua hari di RSUD dr Moewardi Surakarta meninggal dunia Rabu (18/3) petang,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Rabu malam.
Ia menjelaskan bahwa pasien tersebut berjenis kelamin perempuan dengan usia 49 tahun dan berdasarkan hasil pelacakan yang dilakukan pihaknya yang bersangkutan pernah mengikuti seminar di Bogor, Jawa Barat.
“Pasien ini memiliki riwayat perjalanan yang sama dengan pasien positif Covid-19 meninggal kasus pertama di Jawa Tengah yang dirawat di RSUD dr Moewardi Surakarta,” katanya.
Hingga saat ini, kata dia, di Jateng pasien positif COVID-19 yang memiliki riwayat perjalanan di Bogor untuk mengikuti seminar berjumlah empat orang, dua di antaranya meninggal dunia.
“Kami terus ‘tracking’ di sana (Bogor) untuk mencari data seluruh peserta seminar dan sampai sekarang masih diusahakan oleh panitia, saya juga menghubungi Gubernur Jawa Barat untuk menyikapi ini,” katanya. (ik)
Discussion about this post