KALAMANTHANA, Muara Teweh – Saat Pemerintah Kabupaten Barito Utara sibuk membangun infrastruktur besar-besaran, ironisnya justru tiga jembatan dalam kota, tepatnya di Jalan Keladan, Kelurahan Lanjas, Kecamatan Teweh Tengah rusak parah, bahkan salah satunya ambruk.
Pantauan KALAMANTHANA, Kamis (23/4/2020), sekitar pukul 10.00 WIB, jembatan ambruk berada di RT 05. Warga tidak bisa lagi melintasi jembatan ini, sehingga memasang tulisan “JEMBATAN DILOCKDOWN”..
Warga RT 05 Delima menyatakan, jembatan itu ambruk sekitar seminggu lalu, tepatnya setelah banjir menerjang Muara Teweh. “Sebelum banjir, jembatan masih bisa dilewati. Tahun 2019 sempat diperbaiki, tetapi bersifat perbaikan darurat,” ujar Delima.
Panjang jembatan ambruk ini sekitar 25 meter dengan lebar empat meter. Jembatan dibangun sekitar 30 tahun lalu konstruksi kayu. Jembatan berada di antara RT 04 dan 05, Kelurahan Lanjas.
Sedangkan dua jembatan yang tidak ambruk, tetapi dalam kondisi rusak parah berada di RT 03 dan RT 06. Jika tak lekas ditangani, dua jembatan ini mungkin juga ambruk, karena tiang penyanggah dan lantai jembatan sudah rusak parah.
“Jembatan ini dibangun sejak tahun 2006. Pernah sekali diperbaiki dari uang hasil kumpulan warga. Ada yang menyumbang Rp5 ribu, Rp 10 ribu, uangnya dipakai membeli tiang kayu, paku, dan baut,” ucap warga RT 05 Nursinah.
Di RT 03, kondisi jembatan Sungai Ramba juga rusak parah. Lantai jembatan terlihat miring, sehingga membahayakan pemakai jalan. “Beulangkali terjadi kecelakaan,di sini, karena jembatan rusak,” kata Anton warga RT 03.
Beruntung dekat jembatan Sei Ramba ada terpasang papan proyek perbaikan jembatan bernilai Ro500 juga lebih, tetapi warga setempat mengaku belum melihat pekerjaan dimulai.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Barut Rodi, ketika dikonfirmasi via aplikasi WhatsApp mengatakan segera mengecek kondisi tiga jembatan tersebut. (mel)
Discussion about this post