KALAMANTHANA, Muara Teweh – Niat baik pemerintah untuk segera membantu warga terdampak covid-19 maupun bencana banjir di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, patut diapresiasi.
Tetapi akibat kurangnya sosialisasi, meski sudah ada tim berlapis-lapis dari tingkat kabupaten sampai tingkat RT, menyebabkan warga masih saja sulit membedakan mana bantuan untuk terdampak Covid-19 dan terdampak banjir. Belum lagi soal siapa yang benar-benar berhak menerima bantuan tersebut.
Tokoh masyarakat Kecamatan Gunung Timang Setejo Subiatubertus, Selasa (5/5/2020), mengatakan tidak tahu persis soal bantuan bagi terdampak Covid-19 dan terdampak banjir di Kecamatan Gunung Timang.
“Saya ada dengar kabar sembako dibagikan, tetapi untuk keluarga miskin dari Dinsos PMD. Itu pun dibagikan pada malam hari kata warga Kandui RT 1,” ujar mantan anggota DPRD Barut ini.
Ia menyarankan masing-masing pemerintah desa menempelkan pengumuman di balai desa, berisi nama-nama warga penerima bantuan terdampak corona, terdampak banjir, dan BLT-DD, sehingga semua menjadi transparan.
Warga Jalan Pelajar Kelurahan Melayu, Muara Teweh Budiman mengaku, tak pernah mendapatkan bantuan apapun, meski ia tergolong warga kurang mampu, karena hanya bekerja sebagai petani karet (memantat). “Sudah cukup lama kopian KTP saya dikumpulkan, tetapi tak ada bantuan,” ujar dia.
Bukan hanya warga, seorang praktisi media di Barut Deni Hariadi, mengakui narasumber dan media pun bisa keliru melansir jumlah penerima maupun jenis bantuan bagi warga terdampak Covid-19 dan terdampak banjir, karena pembagian dilakukan dalam waktu berdekatan.
Sekadar mengingatkan, versi resmi Pemkab Barut, paket sembako disedikan buat 7.503 kepala keluarga (KK) yang terkena dampak sosial penyebaran virus corona (covid-19). Bantuan mulai diserahkan Selasa (14/4).
Sedangkan bantuan bagi korban banjir mulai diserahkan secara simbolis pada Sabtu (2/5). Pemkab Barito Utara menyediakan beras 100 ton bagi 50 ribu warga korban banjir.
Total wilayah terdampak banjir meliputi sembilan kecamatan, 10 kelurahan dan 74 desa. Pemkab Barut mempersiapkan 100.000 kg beras yang akan dibagikan kepada 50 ribu jiwa korban banjir.
Rincian total jumlah KK yang terkena dampak banjir di sembilan kecamatan adalah 13.874 KK. Meliputi Kecamatan Teweh Tengah 2.398 KK, Kecamatan Teweh Baru 1.460 KK, Kecamatan Teweh Selatan 818 KK, Kecamatan Gunung Timang 840 KK, Kecamatan Lahei 2.356 KK, Kecamatan Lahei Barat 1.081 KK, Kecamatan Teweh timur 1.877 KK, Kecamatan Gunung Purei, dan Kecamatan Montallat 2.824 KK. (mel)
Discussion about this post