KALAMANTHANA, Muara Teweh – Setelah seorang pasien berinisial MA dinyatakan positif Covid-19, rasa was-was mengikuti langkah para tenaga kesehatan dan karyawan RSUD Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah.
Sebagian besar dari mereka yang jumlah totalnya sekitar 400 orang, mulai beramai-ramai minta rapid test (tes cepat). Meski rapid test bukan penentuan akhir seseorang negatif atau positif corona.
“Setelah ada positif tersebut, sekarang lagi ramai di grup WhatsApp para tenaga kesehatan dan yang meminta rapid test, karena mereka takut terpapar,” ujar sebuah sumber KALAMANTHANA di RSUD Muara Teweh, Selasa (26/5/2020) sore.
Menurut sumber itu, semua karyawan mulai dari bagian cleaning service, administrasi, satpam, dan unsur manajemen lain ingin dites cepat. Apalagi tenaga medis dan paramedis, karena salah satu rekan wanitanya sudah terkategori reaktif Covid-19.
Baca Juga: Nah…Ternyata MA, Pasien yang Sempat Hebohkan RSUD Muara Teweh, Positif Covid-19
“Jika memang tersedia alat rapid test, jangan memilih sampel per ruangan. Sebaiknya semua karyawan, sebanyak 439 orang rapid tes massal. Kita harus belajar dari kejadian di daerah lain karena sampai merenggut nyawa tenaga kesehatan,” kata sumber menirukan bunyi chat WA di grup RSUD.
Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Barut Siswandoyo mengatakan, rencana akan dilakukan rapid test untuk semua karyawan RSUD. “Saat ini kita tunggu RDT pengadaan. Semoga cepat datang,” sebut SIswandoyo.
Pasien MA menghebohkan RSUD Muara Teweh, karena saat datang berobat pada 11 Mei 2020, hanya mengeluh sakit pencernaan. Tetapi setelah dua hari tak ada perubahan, pada 13 Mei 2020 MA dirapid test.
Ndilalah, hasilnya ternyata reaktif. Bukan hanya MA, dari 67 orang yang pernah kontak dengan dia juga dites cepat. Hasilnya, NY, istri MA juga reaktif. Beberapa hari lalu, hasil rapid tes kedua terhadap 31 nakes menunjukkan satu orang reaktif. Lalu hari ini keluar hasil Swab PCR terhadap MA dengan keterangan jelas alias ya, positif Covid-19.(mel)
Discussion about this post