KALAMANTHANA, Palangka Raya – Sugianto Sabran santai saja menanggapi keputusan mundur calon pendampingnya, Habib Ismail pada Pilkada Kalimantan Tengah mendatang. Dia memilih konsentrasi menangani pandemi virus corona.
Sugianto Sabran yang saat ini masih menjabat Gubernur Kalimantan Tengah, menyatakan tak tertarik menyikapi perkembangan politik terkait pilkada. Dia membiarkan situasinya mengalir begitu saja.
“Biarkan saja seperti air mengalir. Seperti hujan jatuh ke bumi, kemudian mengalir. Saya tak memikirkannya,” katanya di Sampit, Kamis (28/5/2020).
Sebelum wabah corona muncul, Sugianto Sabran sudah mengikuti seleksi bakal calon gubernur yang dilaksanakan sejumlah partai politik. Dia, misalnya, bahkan ikut dalam seleksi kandidat di PDI Perjuangan, partai di mana dia bernaung, tapi empat tahun sebelumnya tak mengusung dirinya sebagai calon gubernur.
Baca Juga: Mundur dari Pilgub Kalteng, Ismail: Biar Cagub Leluasa Tentukan Bakal Cawagub
Dalam beberapa kesempatan, Sugianto bahkan menyatakan dirinya akan berpasangan kembali dengan Habib Ismail. Salah satu alasannya untuk memenuhi janji yang pernah diucapkan.
Tapi, tiba-tiba Habib Ismail membuat heboh panggung politik Kalimantan Tengah. Awal pekan ini, dia menyatakan mundur dari pencalonannya sebagai bakal calon wakil gubernur Kalimantan Tengah.
Sugianto Sabran tampak enggan menanggapi perkembangan tersebut. Meski sempat menyinggung masalah pilkada dalam pidatonya, Sugianto Sabran tidak menanggapi terkait mundurnya Habib Ismail dari bursa bakal calon wakil gubernur.
Sugianto kembali menegaskan saat ini dirinya lebih memilih berkonsentrasi menangani pandemik Covid-19 di daerah ini bersama pihak lainnya. Dia menyadari, pandemik Covid-19 tidak hanya mengancam keselamatan, tetapi berdampak terhadap sosial dan ekonomi masyarakat.
Saat ini masyarakat Kalimantan Tengah banyak yang terdampak pandemik virus mematikan ini. Pemerintah provinsi juga terus berupaya keras melakukan berbagai cara memutus mata rantai penularan Covid-19, sekaligus membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak.
Dia mengaku tidak tertarik membicarakan soal pilkada. Dia juga menegaskan apa yang dilakukan pemerintah provinsi tidak ada kaitannya soal politik karena ini murni demi kemanusiaan.
“Silakan masyarakat yang menilai. Kalau masyarakat masih percaya, kita jalankan. Kalau tidak, ya kita kembali pada aktivitas semula. Intinya jangan dijadikan beban,” tegas Sugianto. (ik)
Discussion about this post