KALAMANTHANA, Muara Teweh – Guna menghindari bahaya sekaligus, memastikan akses masuk ke wilayahnya tetap lancar, warga Desa Datai Nirui (Km 55), Kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, secara swadaya memperbaiki sebuah jembatan tua, pintu masuk ke desa tersebut.
Tokoh masyarakat Datai Nirui Mariadi, Minggu (11/7/2020) mengatakan, warga setempat secara swadaya dan gotong-royong memperbaiki Jembatan Sungai Sembomban, karena lantai jembatan rusak. “Jembatan ini dibangun sejak tahun 1999 saat pembukaan wilayah transmigrasi. Lantai jembatan dalam kondisi rusak,” ujar Mariadi kepada wartawan.
Warga setempat sepakat segera memperbaiki Jembatan Sembomban, karena truk pengangkut material proyek perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu) atau warga menyebut bedah rumah, harus bisa masuk ke Desa Datai Nirui.
Menurut Mariadi, perbaikan ini bersifat sementara, sehingga mereka tetap menunggu uluran tangan pemerintah untuk membangun jembatan dengan konstruksi lebih kokoh di desa tersebut.
“Percuma saja kondisi jalan bagus, tetapi jembatan tak bisa dilewati kendaraan. Selain lantai, kondisi tiang jembatan sudah menggantung sekitar 40 cm dari dasar batu. Padahal banyak petani jagung, padi, dan sayur-mayur mengangkut hasil kebun lewat jembatan ini,” tukas Mariadi.
Desa Datai Nirui merupakan pemekaran dari Desa induk Pendreh sebagai wilayah trans. Desa ini berada di sekitar perbatasan dengan Kabupaten Murung Raya. Dibandingkan dengan desa-desa lain di Kecamatan Teweh Tengah, Datai Nirui agak tertinggal. Tetapi potensinya sangat menjanjikan sebagai sentra pertanian, asalkan infrastruktur memadai.(mel)
Discussion about this post