KALAMANTHANA, Muara Teweh – Kepolisian Resor Barito Utara meluruskan selentingan miring soal penembakan terhadap DPO H alias Tono. Penembakan secara terukur diarahkan bukan ke bagian mematikan, tetapi sekadar untuk melumpuhkan.
“Saya dengar isu yang berkembang di luar. Tidak ada tembakan ke bagian leher. Tidak ada tembakan dilakukan di dalam mobil. Aparat polisi yang terancam menembak kena bagian bahu, karena saat itu tersangka sedang jongkok, agak membungkuk,” kata Kapolres Barito Utara AKBP Dodo Hendro Kusuma melalui Kasat Reskrim AKP Kristanto Situmeang, Rabu (22/7/2020).
Kristanto kembali mengungkapkan, aparat Satreskrim terpaksa melumpuhkan H, karena yang bersangkutan membahayakan nyawa polisi. Sebelum melumpuhkan H, polisi dua kali melepaskan tembakan peringatan.
Baca Juga: Pakai Parang Kejar Polisi, Pria Diduga Cukong Kayu Didor di Teluk Mayang
“Saat akan ditangkap, seorang anggota polisi diancam dan dikejar dengan parang. Anggota yang lain minta supaya dia menyerah, lalu menembak peringatan. Justru anggota Reskrim yang mengeluarkan tembakan peringatan dikejar oleh tersangka, sehingga dia dilumpuhkan,” terang pria yang merintis karir perwira di Polda Aceh ini.
Diberitakan sebelumnya, seorang cukong kayu yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polres Barito Utara, HT alias Tono nekat mengejar polisi dengan parang, akibatnya dia terpaksa didor, Sabtu (18/7).
Tono dicari polisi, karena diduga sebagai pemilik ratusan kayu log yang berada di pinggir Sungai Barito, wilayah sekitar Teluk Mayang, Desa Malawaken, Kecamatan Teweh Tengah.
Kapolres Barito Utara AKBP Dodo Hendro Kusuma, Selasa (21/7) membenarkan, tersangka HT ditangkap lantaran diduga sebagai pemilik dari ratusan kayu log illegal yang berhasil disita polisipada 17 April 2020.
“Dari hasil penyelidikan dan keterangan para saksi-dalam pemeriksaan, diketahui pemilik dari kayu log tersebut adalah HT,” ucap Dodo.
Berdasarkan keterangan saksi, polisi dua kali memanggil HT, namun cukong kayu tersebut tidak datang. Akhirnya dia masuk DPO Polres Barut.
Polisi mendapat informasi bahwa HT sedang berada di Teluk Mayang. Setelah dicek oleh beberapa anggota Satreskrim dengan mendatangi lokasi, ternyata memang benar HT sedang makan di warung dan meringkusnya. (mel)
Discussion about this post