Baru Saja Buka Karena Ada Karyawan Positif Covid-19, BRI Pulpis Kumpulkan Orang Banyak Lagi

KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Bank Rakyat Indonesia (BRI) unit Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) mulai membagi Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD). Namun miris, penyaluran yang dimulai sejak Rabu (29/07/2020) kemaren jelas tidak menerapkan protokol kesehatan sesuai yang dianjurkan dalam Pandemi Covid 19.

Dalam pantauan Kalamanthana.id dua hari belakangan ini, pembagian BLT-DD dilakukan dengan petugas BRI menggunakan meja yang diletakan di depan Kantor.

Nampak ratusan lebih masyarakat dari beberapa desa diwilayah sekitar antri dihalaman Kantor BRI yang diperkirakan memiliki luas 50 meter Persegi itu.

Sebelum dibagikan uang Rp600.000 tersebut masyarakat berdesak-desakan menyerahkan KTP atau pun kartu keluarga yang mereka bawa.

Padahal, BRI Cabang Pulpis baru saja dibuka kembali setelah ditutup selama 14 hari, karena ditemukan salah satu karyawannya yang dinyatakan Positif Covid 19.

“Dari pagi antri, lama nunggu hampir 3 jam. Maklum orangnya padat,” ucap salah seorang warga Desa Anjir Pulpis, Beda.

Saat disinggung terkait Covid 19, Beda mengaku khawatir dengan padatnya masyarakat yang mengantri. Ia mengaku sedikit menyayangkan tidak ada petugas yang mengatur antrian tersebut.

“Ya mau bilang apa lagi kita kalau ga berdesakan tambah lama ngantrinya. Tapi ini saya tetap mengucapkan terimakasih saja atas bantuan BRI,” katanya.

Hal senada diucapkan Sarkawi, warga desa Hanjak Maju, ia mengantri sudah 3 jam, tapi belum juga mendapatkan panggilan dari petugas dari Bank BRI cabang Pulang Pisau.

“Dari pagi antri, antara 2-3 jam lebih menunggu antrian. Pengaturannya masih lema,” ungkapnya.

Saat ingin dikonfirmasi terkait lemahnya protokol kesehatan, pihak BRI enggan di bincangi. “Maaf pimpinan masih sibuk, lain kali aja mas,” tutur salah satu petugas BRI.

Diketahui BRI Pulpis sejak tanggal 20 Juli 2020 ditutup sementara akibat salah satu karyawannya terkonfirmasi Positif Covid 19. Bahkan Sebanyak 14 karyawan lainnya diantaranya pimpinan hingga staf perbankan menjalani swab dan karantina mandiri.(ame/app)