KALAMANTHANA, Muara Teweh – Seiring penambahan pasien terkonfirmasi Covid-19 yang mendekati angka 100, Pemkab Barito Utara, Kalimantan Tengah, terus mengebut pembangunan gedung khusus untuk isolasi di belakang RSUD Muara Teweh.
Pantauan lapangan, pembangunan gedung isolasi pasien Covid-19 berukuran panjang 18 meter dan lebar 30 meter sudah memasuki hari ke-26. Proyek ditarget selesai dalam waktu 45 hari.
Atap bangunan telah selesai dikerjakan. Kini sekitar 18 orang tukang mengebut pengecoran lantai. “Setelah cor lantai selesai, kita memasang dinding dengan bata ringan,” kata tukang asal Pendreh bernama Parli, Senin (24/8/2020).
Menurut Parli, selain bangunan induk, ada pula bangunan pendukung berupa toilet dan kamar mandi di sisi kiri dan kanan bangunan induk. Ukuran kamar mandi 3,5 meter x 12 meter x 2 bangunan. Sehingga nanti total kamar mandi sebanyak 16 ruang.
Parli mengaku tak tahu persis kapan proyek ini selesai karena dia dan rekan para tukang hanya menjalankan perintah kerja. Pekerjaan dibagi ke beberapa kelompok tukang. “Kami khusus mengecor. Pekerjaan atap dan pembagian sekat kamar dikerjakan pihak lain,” ujar dia.
Sayangnya detail bangunan ini tak bisa diketahui secara jelas, karena di sekitar lokasi proyek tak ada papan atau plang proyek. Tetapi bisa ditaksir proyek bernilai miliaran rupiah, jika termasuk dengan perabotan di dalamnya.
Dahulu saat jumpa pers, Juru bicara Satuan Tugas Covid-19 Kabupaten Barito Utara Siswandoyo mengatakan, gedung baru tersebut bakal mampu menampung 50 orang pasien yang diisolasi atau dikarantina, sehingga pasien tak perlu berdesak-desakan di RSUD Muara Teweh.(mel)
Discussion about this post