KALAMANTHANA, Banjarmasin – Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah demokrasi langsung, Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan bakal berlangsung head to head. Hanya dua bakal pasangan calon yang mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum.
Meski masih ada satu hari waktu pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur, KPU Kalimantan Selatan memastikan tidak ada jadwal lagi pasangan calon yang akan datang mendaftar.
“Hanya dua pasangan (bakal) calon yang terdaftar mendaftarkan diri ke KPU pada Pilkada ini,” kata Ketua KPU Kalsel Sarmuji di Banjarmasin, Sabtu (5/9/2020).
Menurut dia, dua bakal pasangan calon yang sudah mendaftar itu adalah Sahbirin Noor yang berpasangan dengan Muhidin dan Denny Indrayana yang berpasangan dengan Difriadi Derajat.
“Kedua pasangan ini sudah mendaftar ke KPU hari ini,” tegasnya.
Menurut dia, kedua pasangan ini mendaftar dari usungan partai politik. Pasangan Sahbirin Noor dan Muhidin diusung Partai Golkar, PAN, PKS, PKB, Nasdem dan PDIP.
“Total koalisi parpol pengusung Sahbirin Noor dan Muhidin ini sebanyak 40 kursi legislatif,” ungkapnya.
Sementara itu, pasangan Denny Indrayana dan Difriadi Derajat diusung Partai Gerindra, Partai Demokrat dan PPP, dengan total 14 kursi legislatif.
“Sementara itu untuk pasangan calon perorangan tidak ada,” ucapnya.
Untuk dua pasangan calon yang diusung partai politik yang sudah mendaftar ke KPU, dinyatakan Sarmuji, diterima dan sudah memenuhi syarat.
“Berkas dua pasangan calon ini sudah lengkap. Tapi apakah lengkap itu sudah absah atau betul-betul memenuhi syarat, itu akan kami lakukan verifikasi administrasi,” ujarnya.
Menurut dia, penetapan pasangan calon menjadi calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel itu pada 20 September.
Dengan begitu, Pemilihan Gubernur Kalimantan Selatan, untuk pertama kalinya, akan berlangsung head to head. Sebab, hanya dua pasangan bakal calon yang mendaftar ke KPU.
Sepanjang sejarah pemilihan secara langsung, Pilgub Kalimantan Selatan selalu diiikuti banyak pasangan calon. Pada Pilgub 2005, misalnya, ada lima pasangan yang ikut serta.
Kelimanya adalah Rudy Arifin/Rosehan (PPP/PKB), Gusti Iskandar Sukma Alamsyah/Hafidz Ansyari (Golkar), Ismet Ahmad/Habib Aboe Bakar Al-Habsyi (PAN/PKS), M Ramlan/Baderani (koalisi 13 parpol), M Sjachriel Darham/Noor Aidi (PDIP/PB). Pemenangnya adalah Rudy Arifin/Rosehan.
Lima tahun kemudian, juga ada lima pasangan yang ikut serta. Mereka adalah Khairil Wahyuni/Alwi Sahlan, Sjahrani Malaja/Farid Hasan Aman, Rudy Arifin/Rudy Resnawan, Rosehan Noor Bachri/Syaiful Rasyid, dan Zairullah Azhar/Habib Aboe Bakar Al-Habsy. Rudy Arifin kembali menang bersama Rudy Resnawan.
Lalu, pada Pilgub 2015 lalu, hanya ada tiga pasangan yang ikut serta. Ada Zairullah Azhar/Muhammad Safi’i yang diusung PKB, Demokrat, Nasdem; Sahbirin Noor/Rudy Resnawan yang menggunakan perahu Partai Gerindra, PDIP, PKS, PAN, dan Hanura ; lalu Muhidin-Gusti Farid Hasan Aman dari jalur independen. Sahbirin/Rudy Resnawan memenangkannya. (ik)
Discussion about this post