KALAMANTHANA, Muara Teweh – Para pengendara kendaraan yang melintas di wilayah Sei Payang, di jalan penghubung antara Kecamatan Teweh Baru dan Lahei di Kabupaten Barito Utara, mesti menyiapkan uang ekstra.
Wilayah tersebut merupakan jalan umum. Tetapi sejak gorong-gorong ambruk dan belum diperbaiki, warga tertentu memperbaiki secara swadaya berupa jembatan darurat, sehingga mereka merasa berhak menarik pungutan bagi para pelintas.
“Setiap melintas dengan sepeda motor, pengendara ditarik Rp5 ribu. Sedangkan biaya kendaraan roda empat lebih besar lagi. Kami minta pemerintah segera turun tangan memperbaiki fasilitas tersebut,” ujar sumber KALAMANTHANA, Senin (12/10/2020).
Para pelintas tak ingin menyalahkan sesama warga yang menarik pungutan. Tetapi mereka berharap tak berlangsung dalam waktu lama.
“Kami tidak menyalahkan warga yang memungut uang, karena mereka sudah membuat jembatan darurat dengan dana sendiri. Tetapi itu sampai kapan. Pemerintah harus segera turun tangan memperbaiki fasilitas umum,” kata dia.
Berita terdahulu, gorong-gorong Sei Payang, di jalan penghubung antara Desa Malawaken, Kecamatan Teweh Baru menuju Kelurahan Lahei I, Kecamatan Lahei, Kabupaten Barito Utara ambruk, awal Oktober 2020.
Akibatnya kendaraan roda dua dan empat. tak bisa melintasi wilayah tersebut. Gorong-gorong ambruk diduga tak kuat menahan beban truk yang melintas di atasnya. Gorong-gorong dibangun sekitar tahun 2017.(mel)
Discussion about this post