KALAMANTHANA, Palangka Raya – Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah menyampaikan bahwa perubahan perilaku masyarakat menjadi ujung tombak dalam pencegahan penularan covid-19.
Hal tersebut disampaikan Tim Komunikasi Publik Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalteng melalui Press Realease, Minggu (25/10/2020). Perubahan perilaku masyarakat dapat dilakukan dengan beberapa tindakan.
Membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir selama 40-60 detik atau menggunakan cairan antiseptik berbasis alkohol (hand sanitizer) minimal 20 – 30 detik. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang tidak bersih.
Menggunakan alat pelindung diri berupa masker kain atau masker medis yang menutupi hidung dan mulut jika harus keluar rumah atau berinteraksi dengan orang lain dengan memperhatikan waktu penggunaan masker dengan maksimal 4 jam, kemudian harus diganti dengan masker yang baru dan bersih.
Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena droplet. Membatasi diri terhadap interaksi atau kontak dengan orang lain yang tidak diketahui status kesehatannya.
Saat tiba di rumah setelah bepergian, segera mandi dan berganti pakaian sebelum kontak dengan anggota keluarga di rumah. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti konsumsi gizi seimbang, aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, istirahat yang cukup termasuk pemanfaatan kesehatan tradisional
Jika memiliki gejala batuk bersin, pakailah masker medis. Gunakan masker dengan tepat, tidak membuka tutup masker dan tidak menyentuh permukaan masker. Bila tanpa sengaja menyentuh segera cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol dan Jika berlanjut segera berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan.
Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah menghimbau untuk terus fokus menangani pandemi covid-19 melalui pendekatan perubahan perilaku masyarakat Kalimantan Tengah. Dengan menerapkan perubahan perilaku disiplin protokol kesehatan akan menjadi kekuatan masyarakat. Adapun kaitan dengan perubahan perilaku ini yaitu bagaimana menumbuhkan kesadaran kolektif dan peran dari seluruh komponen. Dalam hal ini, Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah menekankan akan pentingnya peran kolaborasi pentaheliks berbasis komunitas untuk memberikan sosialisasi kepada seluruh aspek.
Di sisi lain, Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah mengatakan bahwa keberhasilan dalam menangani covid-19 adalah melalui sosialisasi yang baik dan tepat sasaran kepada masyarakat. Sehingga peran komunikasi publik menjadi hal yang sangat mendasar.
Selain itu, Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah juga menekankan pemahaman dan pengertian bahwa covid-19 berbahaya dan proses seseorang terpapar covid-19 berasal dari orang lain. Oleh sebab itu, melalui fungsi edukasi, sosialisasi dan mitigasi ditambah 4 (empat) hal penting protokol kesehatan yakni menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan yang harus diimplementasikan dengan baik.
Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah menyampaikan jumlah akumulasi data sampai dengan hari ini Minggu, 25 Oktober 2020, pasien konfirmasi positif Covid-19 di Kalimantan Tengah bertambah sebanyak 18 orang dengan total kasus mencapai 4.210 orang, pasien dinyatakan sembuh sebanyak 26 orang dan pasien dinyatakan meninggal dunia sebanyak 148 orang atau dengan tingkat kematian Case Fatality Rate (CFR) 3,5 persen.
Data ini menunjukkan kepada kita semua bahwa sejak tanggal 12 Maret 2020 dimana kasus pertama kali yang terkonfirmasi positif Covid-19 sampai dengan saat ini, penambahan kasus konfirmasi baru selalu terjadi setiap hari di Kalimantan Tengah.
Hal ini berpotensi terus terjadi jika masyarakat tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah mengharapkan kepada seluruh masyarakat Kalimantan Tengah melihat kenyataan penyebaran Covid-19, dan tidak ada lagi yang berpikir bahwa ini merupakan sebuah konspirasi dan meminta dukungan seluruh elemen masyarakat untuk terus mensosialisasikan ancaman Covid-19 sehingga seluruh masyarakat dapat menyadari ancaman Covid-19 dan secara sadar disiplin menerapkan protokol kesehatan sebagai suatu bentuk adaptasi kebiasaan baru dalam aktivitas sehari-hari. (srs)
Discussion about this post