KALAMANTHANA, Palangka Raya – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) tahun 2020 memiliki peran strategis dalam menentukan arah pembangunan kesejahteraan masyarakat, termasuk umat Islam sebagai komponen yang ada di dalamnya.
Karena itu, Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalteng sejak jauh hari telah mengimbau jajarannya untuk memberikan suara di pesta demokrasi 5 tahunan ini.
“Kita telah menyampaikan seruan bersama kepada kaum muslimin di seluruh wilayah Kalteng untuk memberikan hak suaranya pada pemungutan suara, 9 Desember 2020 mendatang. Untuk Muhammadiyah, seruan ini sudah disampaikan ke segenap pengurus tingkat kabupaten di seluruh Kalteng,” terang Syar’i kepada wartawan, Selasa (3/11/2020).
Dia melanjutkan, seruan bersama tersebut disepakati para pimpinan organisasi masyarakat (ormas) Islam di Kalteng. Di antaranya, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PW NU), PWM, Dewan Pengurus Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPW LDII), Pengurus Wilayah Dewan Masjid Indonesia (PW DMI), dan Panitia Hari Besar Islam (PHBI).
Seruan itu meliputi empat poin, pertama, mengajak kaum muslimin untuk menjaga situasi aman sepanjang proses Pilkada. Kedua, mengajak kaum muslimin untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada waktu yang telah dijadwalkan untuk memberikan hak suara. Ketiga, memilih pemimpin yang meneladani sifat-sifat Rasulullah. Keempat, mengajak umat untuk bermunajat kepada Allah SWT agar seluruh tahapan Pilkada ini berlangsung aman dan mampu menghasilkan pemimpin yang bisa mewujudkan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat.
Syar’i melanjutkan, pihaknya menekankan pentingnya keikutsertaan kaum muslimin dalam hajatan politik ini. Sebab, ada kerugian besar apabila hak tersebut diabaikan.
“Kerugian jika kita tidak memberikan hak suara di Pilkada ini, sama dengan kita menyerahkan jabatan pemimpin daerah kepada figur yang tidak sesuai dengan harapan kita,” sebut mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalteng ini.
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua MUI Kalteng Dr H Khairil Anwar saat ditemui di ruang kerjanya. Dikatakan Khairil, seluruh pihak termasuk umat Islam Kalteng harus berpartisipasi di Pilkada ini serta menjaganya agar berlangsung dalam situasi aman dan kondusif.
Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya ini juga mengingatkan agar masyarakat, khususnya seluruh pihak yang terlibat di Pilkada untuk taat pada protokol kesehatan yang telah ditentukan panitia pelaksana.
Hal itu disampaikannya mengingat Pilkada tahun ini dilaksanakan saat pandemi Covid-19 masih berlangsung.
“Kami berharap lembaga terkait terutama KPU terus aktif mensosialisasikan penerapan protokol kesehatan ini kepada masyarakat, terutama untuk dilaksanakan pada saat pemungutan suara,” pintanya.
Selain itu, Khairil juga menyarankan agar pihak pelaksana mengatur sedemikian rupa konsep pemungutan suara yang dapat menghindarkan terjadinya kerumunan massa untuk meminimalisir potensi penyebaran Covid-19.
“Khusus pada saat pemungutan suara, mungkin bisa diatur agar pemilih datang dibagi dalam beberapa pengelompokan waktu. Ini untuk menghindari terjadinya kerumunan massa di tempat pemungutan suara sehingga Pilkada ini bisa aman dari Covid-19,” imbaunya. (sar)
Discussion about this post