KALAMANTHANA, Muara Teweh – Suratno (43) termasuk salah satu saksi yang dimintai keterangan oleh polisi terkait kebakaran hebat yang melanda SDN 4 Melayu, Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah. Apa ceritanya?
Tengah malam di pergantian hari itu, Suratno punya kebiasaan. Selepas bangun, dia biasanya menjalankan salat tahajud. Pun di pergantian Rabu ke hari Kamis itu.
Itu amalan yang biasa dia lakukan hampir setiap hari. Tapi, kali ini ternyata suasananya berbeda dibanding hari-hari lainnya. Dia mendengar suara yang tak biasa dari arah sekolah yang terletak di Jalan Cempaka Putih, Karang Jawa itu.
Baca Juga: Kebakaran Hebat di SDN 4 Melayu, dari Sinikah Api Berasal?
“Saat ingin melaksanakan salat thajud, saksi tersebut mendengar suara dari arah sekolahan. Dia langsung keluar untuk melakukan pengecekan. Didapati ada api yang berasal dari atap bangunan kantor ruang guru,” ujar Kepala Satuan reskrim Polres Barito Utara, AKP Muhammad Tommy Palayukan, Kamis (26/11/2020).
Melihat hal tersebut, Suratno langsung berteriak meminta pertolongan dari warga sekitar. Saksi pun langsung mendatangi pemadam kebakaran menggunakan sepeda motor sehingga tak lama kemudian petugas dari Damkar dan BPBD datang untuk memadamkan api.
Baca Juga: Subuh Tadi, 8 Ruang SDN 4 Melayu dan 1 Ruang Tunggu Bersalin Terbakar
Tommy menambahkan, dari hasil pengeccekan dan pemeriksaan di TKP, kebakaran terjadi Kamis (26/11/2020) sekitar pukul 03.15 WIB. Bangunan yang terbakar antara lain delapan buah bangunan SDN 4 Melayu berupa empat ruang kelas dan satu ruang guru atau kantor terbuat dari kayu. Serta tiga ruang kelas terbuat dari beton. Ditambah satu bangunan milik Puskesmas Melayu.
“Sekitar pukul 03.45 WIB api berhasil dipadamkan. Dalam kebakaran tersebut tak ada korban jiwa, namun mengakibatkan kerugian materiil diperkirakan sebesar Rp300 juta,” ucap Tommy. (mel)
Discussion about this post