KALAMANTHANA, Sampit – Ditengah kepungan kondisi krisis ekonomi saat ini, keberadaan pasar tradisional dinilai menjadi peningkat pendapatan bagi sebagian masyarakat yang ahli di bidangnya, terutama pelaku usaha UMKM yang sampai saat ini masih belum terkelola dengan baik.
Dalam hal ini anggota Komisi II DPRD Kotawaringin Timur, M Abadi juga turut memaparkan, keberadaan pasar tradisonal sangat perlu diperhatikan secara khusus, selain tidak mungkin untuk ditiadakan. Keberadaan pasar ini bisa menjadi wadah bagi kreatifitas warga masyarakat yang memiliki skil di bidang tersebut.
“Perlu kita ketahui bersama bahwasannya sampai sekarang ini sebagian besar masyarakat masih berada dalam kondisi menengah ke bawah, dalam konteks ini upaya dari pemerintah daerah dalam halnya menumbuhkan keinginan masyarakat untuk berusaha, atau meningkatkan ekonomi di bidang UMKM ini bisa terlaksana dengan baik dengan adanya pasar tradisional itu sendiri,” pungkasnya, Senin (8/2/2021).
Dia juga menerangkan selama ini, Pemkab dan DPRD Kotim sebenarnya telah berupaya memperbaiki penampilan pasar tradisional yang selama ini dicitrakan jelek, kumuh, semrawut dan tidak ada kepastian harga,termasuk tidak memiliki kualitas produk unggulan dari kreativitas pelaku usaha itu sendiri. Namun demikian dia menegaskan, sudah semestinya pemerintah juga memberdayakan masyarakat yang memiliki skil untuk membuka peluang baru bagi masyarakat lainnya.
“Berbagai permasalahan itu menempatkan pasar tidak berdaya mempertahankan kelangsungan hidupnya. Disisi lain untuk mengembangkan potensi yang ada di didaerah ini, setiap pelaku usaha kami lihat belum maksimal mendapatkan tempat, ini akan berpengaruh terhadap kualitas daerah kita sendiri kedepannya,” imbuhnya.
Dia juga berharap agar kedepannya, setiap pelaku usaha ataupun masyarakat yang berdagang atau memiliki karya terkait produk asli daerah juga mendapatkan kesempatan yang sama, dalam halnya pemberdayaan dari pemerintah daerah.
Maka dari itu, Abadi menegaskan kedepan agar pasar tradisional ini menjadi pusat perhatian secara fokus dan apa yang jadi kendala harus segera ditindaklanjuti.
“Produk unggulan dalam bentuk apapun kalau tidak ada campur tangan secara masif dari pemerintah daerah maka akan percuma, karena kendala kita di daerah ini jelas berkaitan dengan pemasaran, ini fakta yang harus kita rubah,” tutupnya. (drm)
Discussion about this post