KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis), dr Muliyanto Budihardjo mengungkapkan, kasus stunting yang terjadi di Kabupaten Pulang Pisau terus mengalami penurunan drastis.
Jika pada 2019, angka stunting tercatat mendekati 33 persen, maka di tahun 2021 tercatat penurunan 21 persen.
“Berdasarkan data-data tersebut, terjadi penurunan kasus yang cukup signifikan dari 2019 hingga 2021. Tentunya ini upaya kita bersama dan beberapa program yang kita laksanakan untuk menekan angka itu,” kata dr Muliyanto.
Muliyanto, mengatakan upaya untuk menurunkan kasus stunting ini bukan hanya pekerjaan Dinkes saja, tetapi pekerjaan pemerintah baik itu provinsi dan kabupaten termasuk lintas sektor maupun program.
“Untuk menurunkan kasus stunting ini, kita semua harus bergerak. Selain Dinkes OPD lain juga, seperti Bappeda, BPMD, Pertanian dan lainnya harus bergerak,” ucap Mul sapaan akrab Kadinkes Pulpis itu.
Ia menyebut, ada beberapa faktor yang menyebabkan stunting, diantaranya itu asupan makanan. Artinya konsumsi makanannya yang tidak pas. Kemudian, ada beberapa penyakit yang mendasarinya, misalnya TBC atau ada gangguan pencernaan dan segala macam, sehingga apa yang dia konsumsi tidak terserap.
Jika kasus atau penyebab-penyebabnya yang seperti itu, Dinkes akan mengambil langkah-langkah konkrit.
“Kalau asupannya itu, karena ketidaktahuan orangtua maka itu akan dilakukan penyuluhan. Jika disebabkan oleh penyakit, jadi kita sembuhkan penyakitnya. Kalau dia orang sangat tidak mampu kita bantu untuk memberikan makanan tambahan. Dengan cara-cara seperti itu relatif angka stunting dapat kita turunkan,” tuturnya.
Lebih lanjut dr Muliyanto mengatakan, adanya food estate ini juga berdampak untuk penurunan stunting. Juga ditambah beberapa program di Kabupaten Pulpis ini yang terus berjalan dan berkembang, maka angka penurunan stunting akan terus meningkat.
“Intinya, ini adalah upaya kita bersama, dan saya lihat dimasa pandemi ini orang ingin makan lebih banyak. Bahkan di masa pandemi untuk membantu sesama juga banyak. Hal ini untuk menjaga daya taham tubuh dan imunitas yang terus dijaga, sehingga berdampak dalam pertumbuhan manusia itu sendiri,” pungkasnya.(app)
Discussion about this post