KALAMANTHANA, Tamiang Layang – Memasuki musim kemarau tahun 2021 ini, kalangan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Barito Timur mengajak masyarakat supaya jangan membakar dalam membuka lahan untuk bercocok tanam padi, tetapi sebaiknya memaksimalkan pengelolaan sawah saja.
“Bercocok tanam padi dengan memaksimalkan sawah itu jauh lebih baik dan ramah lingkungan, sebab cara pembuka lahannya pun tidak dengan membakar, jadi kini saatnya kita belajar bercocok tanam di sawah saja dan meninggalkan pola lama membakar lahan” tegas Anggota DPRD Kabupaten Barito Timur Rini ketika dihubungi melalui WhatsApp di Tamiang Layang, Selasa (25/5/2021)
Rini mengatakan dirinya mengajak masyarakat untuk memaksimalkan pengelolaan sawah untuk bercocok tanam padi ini tidaklah berlebihan sebab sawahnya telah ada disediakan oleh pemerintah yang dibuka oleh TNI sejak tahun 2015 silam.
“Supaya tidak mubazir ya harus kita kelola dengan baik dan dirinya selaku anggota dewan siap menjadi jembatan penghubung antara masyarakat dan pemerintah supaya semua bisa berjalan dengan baik,” katanya.
Ditambahkan dia, jika memang masyarakat sepakat untuk memaksimalkan pengelolaan sawah untuk bercocok tanam pasti pemerintah dalam hal ini dinas pertanian akan mendukung dan selalu memberikan bimbingan kepada masyarakat yang telah memiliki sawah.
“Saya berjanji akan memfasilitasi masyarakat dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barito Timur,” ujarnya.
Dikatakan dia, sudah saatnya kita belajar bercocok tanam padi dengan media sawah serta meninggalkan cara lama berladang dengan cara membakar, disamping untuk menjaga lingkungan tetap asri, hasil dari sawah lebih menjanjikan dari pada berladang dengan cara membakar.
Pada kesempatan itu Rini yang telah tiga periode menjadi Anggota DPRD dari Partai Golkar ini, berharap supaya Pemkab Barito Timur serius memberikan edukasi dan sosialisasi supaya masyarakat tidak lagi membakar lahan dan beralih memaksimalkan pengelolaan sawah dengan begitu kerusakan lingkungan dapat di cegah dan hasil panen bisa terukur. (tin)
Discussion about this post