Sekitar Juni-Juli 8 Desa di Lahei dan Lahei Barat Dipasang Jaringan Listrik Koneksi Kalseltengtim

KALAMANTHANA, Muara Teweh – Jika tak ada perubahan, sekitar Juni atau Juli 2021, Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Provinsi Kalimantan Tengah, bakal memasang jaringan listrik koneksi Kalimantan Selatan, Tengah, dan Timur (Kalseltengtim) di delapan desa di Kecamatan Lahei dan Lahei Barat, Kabupaten Barito Utara.

Manajer PT PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Muara Teweh Sesen, mengungkapkan hal tersebut kepada Kalamanthana.id di Muara Teweh, Jumat (28/5/2021) sore.

Daftar desa-desa yang akan dipasang jaringan PLN antara lain Desa Haragandang, Muara Pari, Bengahon, Rahaden, Muara Inu, Juju Baru, dan Hurung Enep di Kecamatan Lahei dan Desa Nihan Hulu di Kecamatan Lahei Barat.

“Jaringan itu akan tersambung dengan sistem kelistrikan Kalseltengtim. Saat ini sudah mulai suplai material. Juni atau Juli mulai pembangunan jaringan. Saya juga terus berkordinasi dengan Pak Camat dan anggota DPRD Pak Surianor soal pemasangan jaringan di delapan desa,” ujar Sesen.

Dia belum bisa memastikan, setelah pemasangan jaringan listrik rampung, kapan waktunya listrik bisa langsung menyala di delapan desa tersebut, karena itu ranah teknis di bawah UP2K.

Sesen mengakui, pemasangan jaringan listrik bukanlah pekerjaan gampang. Rencana di Lahei dan Lahei Barat sudah lama dan itu juga jadi pertanyaan Bupati Barito Utara ketika dia sowan saat pertama kali bertugas di Barito Utara.

“Kendala banyak. Sebagai gambaran biaya pemasangan 1 kms (kilometer sirkuit) berkisar Rp300-Rp400 juta. Semua keputusan soal pembangunan jaringan listrik desa turun dari PLN pusat,” papar pria asli Katingan ini.

Camat Lahei Barat Adi Suwarman berharap pemasangan jaringan listrik di Nihan Hulu bisa segera terealisasi, karena itu merupakan janji Pemkab Barito Utara kepada warga desa.

Untuk diketahui, sistem kelistrikan Kalseltengtim mendapat pasokan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) di Desa Karendan, Kecamatan Lahei, Barito Utara. Namun ironisnya, bertahun-tahun desa sekitar ring 1 PLTMG Bangkanai gelap-gulita. Kini baru Desa Karendan bisa menikmati listrik lewat penyulang (jalur) sendiri.(mel)