KALAMANTHANA, Muara Teweh – Masalah ketersediaan stok oksigen medis terus melilit Pemkab Barito Utara, Kalimantan Tengah. Terobosan terpaksa dilakukan dengan cara menarik oksigen konsentrator dari puskesmas-puskesmas ke RSUD Muara Teweh, serta membeli secara eceran.
Kelangkaan oksigen medis sudah mulai terasa sejak Sabtu (24/7), seiring penambahan jumlah pasien Covid-19 di ruang isolasi, ruang Aster lantai V, RSUD Muara Teweh.
Pemkab Barito Utara mengorder oksigen medis sejak Kamis (22/7), tetapi bertepatan di Banjarmasin juga mengalami kekurangan. Akibatnya stok oksigen di RSUD Muara Teweh terus menipis, sehingga hanya bisa bertahan untuk sehari.
Baca Juga: Tabung Oksigen Langka di Apotek Palangka Raya
“Stok tabung oksigen sedikit sekali. Hari ini kita menerbitkan pengumuman internal agar oksigen digunakan untuk kasus-kasus yang cito dan emergency,” kata Direktur RSUD Muara Teweh drg Dwi Agus Setijowati kepada Kalamanthana.id,, Selasa (27/7/2021).
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara Siswandoyo, Selasa siang kepada media ini mengatakan, soal oksigen telah dilaporkan kepada pimpinan daerah.
Beberapa opsi dilakukan Dinas Kesehatan Barito Utara, yakni :
(1) Meminta pasokan secara reguler dan berhasil mendapatkan dari Banjarmasin sebanyak 50 tabung.
(2) Untuk menangani kasus emergency dengan mencari dan membeli oksigen dari eceran-eceran.
(3). Memasang 15 unit alat oksigen konsentrator di ruang isolasi. Alat ini dipinjam dari puskesmas-puskesmas.
“Itu beberapa langkah yang kita lakukan saat ini. Prinsipnya pelayanan di ruang isolasi, ICU, dan ruangan lain yang mutlak membutuhkan oksigen tetap berjalan dan terlayani,” tutup Siswandoyo.(mel)
Discussion about this post