KALAMANTHANA, Muara Teweh – Harga eceran tertinggi (HET) elpiji tiga kg sering dilanggar. Kini Pemkab Barito Utara memutar otak untuk menerapkan pola baru penyaluran gas bersubsidi tersebut.
Upaya menghindari penyelewengan elpiji bersubsidi, mulai dirumuskan dalam rapat dengar pendapat atau RDP DPRD Barito Utara dengan mitra terkait, Senin (2/8).
Salah satu pola atau cara yang dikemukakan melalui penyaluran elpiji tiga kg secara terbatas atau tertutup. Pola ini mengatur penyaluran kepada rumah tangga miskin dan pelaku usaha kecil menengah.
Wakil Ketua I DPRD Barito Utara Parmana Setiawan menjelaskan, pengertian penyaluran elpiji tiha kg secara tertutup atau terbatas, yakni tak lagi diperjualbelikan terbuka atau komersil seperti kondisi saat ini. “Hanya orang tidak mampu yang diberi kartu khusus saja, nanti bisa membeli elpiji tiga kg,” kata dia.
Parmana menambahkan, selain penyaluran secara tertutup dengan cara pembelian menggunakan kartu khusus, pembentukan satuan tugas pengawasan sangat penting. “Kita memerlukan bantuan aparat penegak hukum untuk menindak penyelewengan elpiji tiga kg. Termasuk kemungkinan menambah agen,” sebut Parmana.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Barito Utara, Hajranoor, memaparkan, kuota elpiji tiga kg bagi Barito Utara tahun 2021 sebanyak 2.203 MT, setara dengan 2.203.000 kg.
Kuota elpiji 2.203 MT jika diisi ke tabung tiga kg akan berjumlah 734.333 tabung per tahun. Sehingga hitungan per bulan Barito Utara dijatah 61.195 tabung. Jika dihitung per hari beredar 2.448 tabung.
“Setiap hari ada empat truk pengangkut elpiji masuk ke daerah ini membawa jatah 2.240 tabung elpiji tiga kg,” jelas Hajran.
Mengenai harga elpiji tiga kg, lanjut dia, agen menebus di SPBE Pertamina Rp 11.550. Lalu dijual ke pangkalan seharga Rp12.750. Aturan jelas, agen mendapat keuntungan Rp1.200 dalam satu tabung elpiji tiga kg.
Asisten I Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Rakhmat Muratni menyebutkan, perlunya percepatan penyusunan tim pengawas penyaluran elpiji.
“Kita akan meningkatkan pengawasan dan penertiban,terhadap distribusi elpiji tiga kg mulai dari agen, pangkalan, sampai ke pengecer, sehingga masyarakat ekonomi lemah dan jpengusaha mikro bisa menikmati subsidi dari pemerintah,” ucap Rakhmat.
Kepala Satuan Reksrim Polres Barito Utara AKP M Tommy Palayukan berujar, pihaknya siap membantu Pemkab Barito Utara untuk menertibkan dan mengawasi pendistribusian elpiji tiga kg bersubsidi di wilayah ini, sehingga tak ada permainan harga.
“Benar, kita mendengar dan melihat dibeberapa tempat harga elpiji tiga kg berbeda-beda. Penindakan yang kita lakukan masih tindakan preventif. Kita menosialisasikan kepada para agen dan pangkalan untuk selalu aktif memenuhi kebutuhan warga Barito Utara, bukan untuk kabupaten lain,” ujar Tommy.(melkianus he)
Discussion about this post