KALAMANTHANA, Muara Teweh – Warga Desa Butong, Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara, ingin wilayahnya segera memdapatkan jaringan listrik dari PLN. Ternyata urusannya cukup rumit, sehingga perlu didukung Pemkab dan DPRD Barito Utara.
Hal ini mengemuka saat rapat dengar pendapat (RDP) antara DPRD dengan PT PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Muara Teweh, Pemerintah Kecamatan Teweh Selatan, dan Pemdes Butong di Muara Teweh, Selasa (7/9/2021).
Kepala Desa Butong Yohan Preslei mengungkapkan, pihaknya dibantu oleh PT AGU/DSN Rp600 juta untuk pemasangan jaringan listrik menuju Desa Butong sepanjang 11 km.
Namun pada saat diajukan ke PLN, biayanya tertera Rp1,2 M. Belakangan direvisi lagi menjadi Rp4,1 M. Ini terasa sangat memberatkan Pemdes Butong, sehingga masalah dibawa ke DPRD.
Apa penjelasan PLN? Manajer PT PLN ULP Muara Teweh, Sesen, menegaskan, PLN tidak pernah membebankan biaya pembangunan jaringan kepada pemohon.
“Kami tidak tahu perubahan angka RAB. Ini dikerjakan oleh PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kapuas. PLN ULP Muara Teweh hanya unit layanan,” ujar dia.
Tetapi dia menambahkan, biaya pemasangan jaringan listrik sudah ditentukan dari,pusat. Setiap satu kilometer dengan range bawah Rp250 juta dan range atas Rp400 juta. “Kita bisa pertanyakan ini ke Kapuas, karena ada harga satuan di PLN dan itu sudah baku,” kata Sesen.
Penjelasan ini tampak tidak memuaskan bagi para peserta RDP lain. Sehingga dalam kesimpulan RDP yang dipimpin Parmana Setiawan, tertera Badan Musyawarah akan menjadwalkan kembali RDP dengan PLN setelah kunjungan kerja ke UP3 Kapuas dan Unit Induk Wilayah (UIW) Kalselteng Banjarbaru.
Usai RDP, GM PT AGU/DSN Raju Wardana diminta komentarnya, mengatakan pihaknya siap membantu warga Desa Butong Rp350 juta dan Rp450 juta dengan cicilan tiga kali.
“Selama ini kita bantu subsidi listrik buat warga Rp9 juta per bulan. Tetapi ada juga bantuan lain yang langsung disalurkan oleh PKS (pabrik kelapa sawit) kepada warga,” ucap Raju.
Desa Butong memiliki 10 RT. Dari jumlah tersebut, dua RT, yakni RT 3 dan RT 4 berada di dalam wilayah perusahaan sawit PT AGU/DSN.(melkianus he)
Discussion about this post